Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Yoris Dulu Makmur Jadi Ketua Yayasan, Kini Berpotensi Susul Yosef Jadi Tersangka? Dipanggil Dinas

Editor: Suli Hanna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yoris dipanggil dinas pendidikan Subang soal yayasan yang disebut-sebut di kasus pembunuhan Subang

Hal itu dibongkar oleh mantan bendahara yayasan, Dedi.

Baca juga: Yoris Buka Rahasia Keluarga, Yosef Ternyata Sudah Tiga Kali Menikah, Istri Keduanya Bukan Mimin

Yayasan milik tersangka kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Yosef Hidayah ternyata menerima aliran dana dengan jumlah fantastis setiap tahunnya. (Kolase)

Ia menuturkan, untuk SMP dan SMK di yayasan setiap tahunnya mendapat suntikan dana Rp 1.324.000.000 pada tahun 2021.

"Saya juga gemeter lihat uang itu," kata Dedi dilansir dari Youtube Heri Susanto, Minggu (29/10/2023).

Sebagai mantan bendahara, ia pun sempat mencurigai yayasan tersebut.

"Waktu dulu lagi PPKM, jadi dimanfaatkan, siswanya jadi banyak SMK jadi hampir 500 lebih," ungkap Dedi.

Selain itu menurut Dedi, kondisi sekolah tidak terawat.

"Itu sekolah kan sekarang pada rusak, meja kursi gak ada, sedikit lah," ungkap dia.

Dirinya juga menyebut ada dugaan pengeluaran yang tidak sesuai fakta di yayasan.

"Kan harusnya kalau ada pengeluaran beli kursi, kursinya ada," ujar dia.

Diketahui pada tahun 2021 itu, Yoris lah yang menjabat sebagai ketua yayasan.

Bukan tidak mungkin, Yoris juga ikut menikmati uang tersebut.

Apalagi saat ini keberadaan yayasan itu juga diduga ada penyelewengan dengan banyaknya siswa fiktif.

Baca juga: Yosef Tersangka Kasus Subang Ngaku Tak Bisa Nyetir, Kesaksian Yoris Bongkar Rahasia Sang Ayah

Menanggapi hal itu, Yoris pun mengaku siap memberikan klarifikasi.

"Silakan aja kok, ada pertanggung jawabannya," kata Kuasa Hukum Yoris, Leni Anggraeni dilansir dari Youtube Diskursus Net, Minggu.

Apalagi kata Leni, saat ini yayasan tersebut juga sudah tidak terurus.

Bahkan sudah tak ada lagi siswa yang mau bersekolah di sana.

"Sekarang juga sekolahnya sudah terbengkalai, tahun depan mungkin ditutup," jelasnya.

Yoris pun, kata Leni, sudah ada panggilan dari Dinas Pendidikan Subang.

"(Mau memberi) klarifikasi," ungkap Yoris.

(TribunnewsBogor.com/ Vivi Febrianti)

Diolah dari artikel TribunnewsBogor.com.