Sebelumnya pada Jumat (27/10/2023), Yenny Wahid mendeklarasikan dukungannya pada pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di depan partai pengusung keduanya.
Dukungan Yenny Wahid itu berbeda dengan Dhohir Farisi yang merupakan kader PSI pendukung Prabowo dan Gibran.
Yenny mengatakan dirinya tak masalah dengan pilihan politik suaminya dan menyebut sebagai bagian dari demokrasi.
"Ini saya dan suami, keluarga kami adalah keluarga yang sangat demokratis," kata Yenny saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (27/10/2023).
Sehingga, dia menuturkan segala keputusan politik keluarganya masing-masing saling menghargai.
Baca juga: Beredar Baliho Jokowi Dukung Prabowo di Semarang, Bawaslu Beri Tanggapan: Belum Ada Regulasi
"Jadi, meskipun pilihannya berbeda, kita saling menghormati pilihan masing-masing," ujar Yenny.
Dhohir Farisi saat ini masih terdaftar sebagai kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Di mana, PSI telah menyatakan dukungan terhadap Prabowo-Gibran.
Berbeda dengan suami, Yenny justru mendukung Ganjar-Mahfud bersama Barisan Kader (Barikade) Gus Dur.
Dia mengatakan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) itu adalah kader Gus Dur.
"Prof. Dr. Mahfud MD adalah orang yang selama ini dekat dengan kami, beliau adalah orang NU yang juga kader Gus Dur," ucap Yenny.
Yenny menjelaskan kedekatannya dengan Mahfud MD sudah berlangsung sejak lama, bahkan saat Gus Dur masih ada.
"Kami melihat Pak Mahfud MD merupakan sosok yang dibawa Gus Dur untuk menegakkan hukum di Indonesia," ujarnya.
Menurutnya, perjuangan Mahfud dan Gus Dur hampir sama, yakni memperjuangkan pluralisme di Indonesia.
"Maka kami barisan para kader Gus Dur menyatakan untuk mendukung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD," ungkapnya.
(Wartakota/Tribunnews.com)
Artikel ini diolah dari Wartakota dan Tribunnews.com