TRIBUNTRENDS.COM - Innalillahi, seorang remaja di Jember dapat perlakuan tak menyenangkan dari 3 orang pria yang tak dikenal.
Remaja berinisial T (16) itu dibacok di Jembatan Semanggi, Jember.
Pinggang pelajar SMA tersebut luka hingga empat tusukan karena peristiwa tersebut.
Orangtuanya baru tahu keesoka harinya.
Usut punya usut, remaja tersebut dibacok karena menolak memberikan uang pada pelaku.
Baca juga: MIRIS! Istri di Bangka Dianiaya Suami, Tubuhnya Penuh Luka Bacok, Dua Jarinya Putus: Ya Allah
Orang tua korban, yakni Ely Cahyono menceritakan kronologi anaknya dibacok orang tak dikenal.
Ia mengungkapkan, peristiwa itu terjadi pada 24 Oktober 2023 malam usai putranya mengikuti Istighosah di Alun -Alun Jember.
"Lalu anak saya cari warung kopi di daerah Semanggi. Setelah itu anak saya didatangi oleh tiga orang.
Mereka minta uang, tapi tidak dikasih oleh anak saya," ujarnya saat diwawancari di Polres Jember, Rabu, (25/10/2023).
Karena korban tidak mau dipalak, kata Cahyo, satu dari tiga orang tersebut tiba tiba memukul putranya.
Tapi pukulan pelaku masih bisa ditangkis.
"Setelah itu, pelaku satunya mengambil sebilah celurit di sepeda motornya.
Kemudian senjata tajam tersebut hendak dipukulkan di perut anak saya, tetapi anak saya berhasil menghindar," tutur Cahyo.
Namun karena jumlah pelaku lebih banyak, kata Cahyo, putranya akhirnya terkena senjata tajam tersebut sebanyak empat kali di bagian pinggang.
"Setelah terkena bacok, anak saya langsung lari, masuk gang rumah warga lalu bersembunyi di dalam masjid hingga subuh," tuturnya.
Baca juga: SOSOK Aiptu US, Polisi yang Palak Korban Begal di Bandung, Terbukti Minta Uang untuk Makan & Bensin
Saat pagi harinya, Cahyo mengungkapkan bahwa anaknya didatangi orang di masjid untuk diantarkan pulang rumah.
"Setelah datang ke rumah, saya tungguin terus.
Tiba tiba saat mau berangkat sekolah, kok banyak darah.
Akhirnya saya bawalah anak saya ke Puskesmas.
Setelah saya tanyain, ceritanya kayak gitu," katanya.
Cahyo mengaku telah melaporkan perkara ini di Polres Jember, supaya kasus pembacokan terhadap putranya tersebut bisa terungkap.
"Karena pelaku menggunakan senjata tajam dan mengancam nyawa anak saya," paparnya.
Kasus Lain: Penganiayaan Siswi SMP di Sragen, Pelaku Sudah Tak Sekolah, Palak Uang Korban Juga
Kasus perundungan kembali terjadi di kalangan siswi sekolah.
Kali ini korban perundungan merupakan seorang siswi SMP di Sragen, Jawa Tengah.
Korban berinisial S dianiaya oleh teman perempuannya.
Aksi perundungan tersebut terjadi pada Agustus 2023 dan baru viral usai diunggah di media sosial.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP tempat korban belajar, Teguh Hartadi mengatakan S tidak dapat mengingat tanggal dirinya dipukul hingga ditendang pelaku.
"Peristiwa tersebut saya tanya anaknya, Nduk kira-kira itu kapan peristiwanya? Bulan Agustus katanya, tanggalnya lupa," ungkapnya, Rabu (4/10/2023), dikutip dari TribunSolo.com.
Kasus perundungan terjadi di Jembatan Pajang, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen.
Baca juga: Pemicu Siswa SMP di Cilacap Bully Teman, Korban Ngaku-ngaku Anggota Geng, Diduga Tantang Geng Lain
Sedangkan pelaku perundungan merupakan perempuan berinisial A yang dulu sempat satu sekolah dengan korban.
Pelaku A sudah tidak sekolah setahun lalu karena mengundurkan diri.
Terkait motif perundungan, pelaku A marah saat korban meliriknya di jalan.
Pelaku menganggap korban menantangnya sehingga terjadilah aksi perundungan.
Selain melakukan perundungan, pelaku juga meminta uang milik korban yang saat kejadian hanya membawa uang Rp10 ribu.
Teguh Hartadi menyatakan korban perundungan merupakan siswi kelas 9 SMP.
"Ada sebuah video viral, di mana video tersebut sudah tersebar ke masyarakat."
"Kemudian, saya memberi penjelasan, dari video tersebut, kalau yang dibully memang anak (didik) saya," paparnya.
Diketahui, potongan foto kasus perundungan diunggah di akun Instagram @icws_infocegatanwilayahsragen pada Senin (2/10/2023) lalu.
Baca juga: SOSOK MK Siswa SMP di Cilacap Bully Teman, Dikenal Agamis di Medsos, Ternyata Masuk Daftar Hitam
Kapolsek Sambungmacan, Iptu Widarto menyatakan masih mendalami dan menelusuri lokasi perundungan.
Ia belum dapat menyimpulkan lokasi perundungan masuk ke wilayah Sragen atau Provinsi Jawa Timur.
"Mohon maaf, ini masih mencari informasi," jelasnya, Selasa (3/10/2023).
Sementara itu, Kasi SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen, Muhammad Farid Wajdi mengaku baru mengetahui adanya kasus perundungan pelajar di Sragen setelah viral.
Hingga kini pihaknya masih menunggu konfirmasi dari sekolah setempat agar kasus perundungan dapat segera ditindaklanjuti.
"Menunggu informasi dari sekolah dulu. Belum ada keterangan dari pihak sekolah, mohon maaf," terangnya.
Dalam potongan foto yang diunggah di akun Intagram terdapat keterangan sebagai berikut:
"Kiriman dari netizen..
Infonya video bvll**ng tsb terjadi si jembatan panjang yang terletak di perbatasan Jateng-Jatim.
Lokasi persisnya dekat lapangan Gringging, Sambungmacan, Sragen.
Dalam video durasi kurang lebih 50 detik itu, sekelompok remaja perempuan mengeroyok 1 remaja perempuan yang terlihat pasrah sama sekali.
Bahkan pada akhir video, sekelompok remaja tersebut menertawakan korban sambil mengump4t.
Kejadiannya sekitar awal bulan September 2023. Menurut info yg beredar, para pelaku masih sekolah di salah satu SMP di G*ondang Sragen.
Menurut info dari pengirim juga, para pelaku ini berulang kali melakukan kekerasan pada orang lain & sudah diselesaikan secara kekeluargaan, tapi masih kerap mengulangi perbuatannya lagi."
***
Artikel ini diolah dari TribunMadura