Berita Viral

'Alhamdulillah' Mahasiswa Unair Usia 54 Tahun Bahagia Wisuda Bareng Anak, Terkuak Kisah di Baliknya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasangan ayah dan anak wisudawan Universitas Airlangga (Unair)

TRIBUNTRENDS.COM - Viral kisah seorang mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) berusia 54 tahun baru saja diwisuda.

Menariknya, mahasiswa Unair tersebut diwisuda bersama sang anak.

Tentu saja hal ini menjadi momen tak terlupakan bagi ayah dan anak tersebut.

Mereka lulus dari fakultas yang sama yakni Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unair.

Bedanya, sang ayah lulus dari jenjang magister atau S2.

Baca juga: Mahasiswi Meninggal di Hari Wisuda, Sempat Berpesan ke Teman: Kalau Datang Pakai Baju Hitam Ya!

Pasangan ayah dan anak wisudawan Universitas Airlangga (Unair) (Laman Unair)

Sementara anaknya baru saja menamatkan pendidikan sarjana tau S1.

Mereka diwisuda pada periode 234, Sabtu (14/10/2023) lalu. 

Diketahui, sayang ayah bernama Adri Istambul Lingga Gayo Sinulingga.

Sementara, putranya bernama Muhammad Surya.

Adri resmi lulus dari program Magister Manajemen, FEB Unair.

Dilansir Surya.co.id dari unair.ac.id, Adri lulus dalam usia 54 tahun dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) mendekati sempurna, yaitu 3,86.

Adri mengatakan, usia bukanlah halangan bagi setiap insan untuk menimba ilmu.

Alih-alih merasa malu, ia justru merasa bangga lantaran dapat menuntaskan studi di usia yang tak lagi muda.

“Sebagai Ksatria Airlangga, saya selalu percaya diri dan bangga menjadi bagian dari UNAIR.

Alhamdulillah, meski dalam usia 54 tahun, saya berhasil lulus di S2 FEB UNAIR dengan IPK 3,86.

Ini adalah hasil dari kerja keras dan tentunya merupakan prestasi bagi saya,” ujarnya saat mewakili wisudawan.

Baca juga: Bahagia Berubah Duka, Tangis Mahasiswi Pecah Ayah Meninggal di Hari Wisuda, Pesan Terakhir Almarhum

Lulus Bersama Putra 

Adri menuturkan bahwa wisuda ini menjadi momen yang sangat mengesankan baginya.

Bukan hanya karena pencapaian pribadi, tetapi juga lantaran ia dikukuhkan sebagai wisudawan bersama sang putra.

Sang putra, Muhammad Surya, juga merupakan lulusan FEB UNAIR jenjang sarjana.

Menariknya lagi, bapak dan anak ini masing-masing mendapatkan bimbingan tesis dan skripsi oleh pihak yang sama.

“Saya dan putra saya sama-sama dibimbing oleh suami istri, yaitu Pak Gancar dan Bu Masmira.

Dan saya tidak menyangka bahwa dengan bimbingan pihak yang sama itu bisa mengantarkan kami untuk wisuda bersama hari ini,” ujarnya.

Senada dengan Adri, Surya merasa bangga dan bahagia lantaran menjalani wisuda bersama sang ayah.

”Alhamdulillah saya bisa lulus barengan ayah saya hari ini,” ucap Surya.

Pada akhir, Adri menyampaikan terima kasih pada sang istri.

Berkat dukungan dan doa istri, ia dan sang anak dalam menyelesaikan pendidikan dengan lancar dan dalam waktu yang bersamaan. 

“Terima kasih pada istri dan ibu dari anak-anak saya. Kami bisa berada di atas sini karena dukungan dan doa-doanya,” tutup Adri.

Kisah Yovensa Angie Mahasiswi Unair, Belajar di Australian National University Australia Berkat IISMA

Kisah inspiratif lain datang dari mahasiswi Universitas Airlangga (Unair), Yovensa Angie.

Yovensa Angie merupakan salah satu mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unair.

Usai dua tahun berkuliah di Unair, Yovensa Angie akhirnya berkesempatan untuk belajar di luar negeri.

Kini, dirinya tengah mengikuti study outbound di Australian National University, Australia.

Angie berkersempatan belajar di Negeri Kanguru selama satu semester.

Adapun, ia berhasil mencicipi perkuliahan di Australian National University, Australia, berkat program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA)

IISMA adalah skema beasiswa Pemerintah Indonesia untuk mendanai program mobilitas pelajar Indonesia ke universitas di luar

Semua mahasiswa di seluruh perguruan tinggi pun berkesempatan mengikuti program tersebut.

Salah satu yang berhasil lolos yakni Angie, mahasiswi Unair.

Angie mengatakan, kampus tujuannya merupakan salah satu perguruan tinggi terbaik di Australia.

Australian National University tergabung di Group of Eight. 

Adapun, group of eight adalah delapan universitas paling intensif penelitian di Australia .

Dilansir Surya.co.id dari unair.ac.id, kampus itu juga menawarkan mata kuliah seputar Asia yang relevan dengan jurusan Angie di UNAIR.

Mahasiswa FISIP UNAIR itu telah memulai perkuliahan sejak Juli kemarin dan akan berlangsung hingga November mendatang.

Suasana Belajar Baru

Perkuliahan di ANU terdiri dari kelas lecture yang mirip dengan sistem pembelajaran di kampus Indonesia.

Berbeda dengan Indonesia, perkuliahan bersifat opsional karena mahasiswa akan mendapatkan recording dan materi yang disampaikan di learning web kampus.

Selain itu, ANU juga memiliki sesi kelas tutorial yang wajib dihadiri.

Dalam hal ini, mahasiswa fokus membahas required reading di minggu itu.

Pada tahap awal mahasiswa akan dibagi menjadi beberapa kelompok diskusi.

Kemudian, hasil diskusi dipresentasikan di kelas.

“Pada sesi tutorial ini kita diwajibkan untuk membaca dan memahami required reading di tiap minggu biar bisa berpartisipasi aktif selama tutorial.

Di kelas ini akan ada presensi dan partisipasi peserta. Jadi ada beban tersendiri untuk final grade.

Sedangkan untuk penugasan di kampus ini sama seperti di Indonesia seperti presentasi dan paper,” ungkap Angie.

Diolah dari artikel Surya.co.id