Korban yang belum curiga, kemudian langsung mentransfer uang tersebut kepada pelaku, dan mengirimkan bukti transfer kepada pelaku.
Selanjutnya pelaku mengatakan bahwa tabung gas tersebut nantinya akan dikirim melalui jasa kurir ke alamat korban.
Setelah menunggu, kemudian pelaku lain yang mengaku sebagai kurir menghubungi korban dengan nomor WhatsApp yang baru.
Baca juga: Skenario NMS Tipu Ida Susanti, Diam-diam Rekayasa Sertifikat Rumah, Dijual ke Keponakan Sendiri
Pelaku yang mengaku menjadi kurir tersebut meminta korban untuk kembali mentransfer uang Rp 100 ribu, dengan alasan untuk uang jaminan.
Bahkan dari ini percakapan antara korban dan pelaku, pelaku nampak seperti mendesak korban agar segera mentransfer uang jaminan tersebut.
Namun disinilah korban merasa curiga, kemudian menyadari bahwa dirinya telah menjadi korban penipuan.
"Setelah itu yang kurir itu nomor saya sudah dia blokir, sedangkan yang transaksi sebelumnya itu nomornya masih aktif, dan bahkan setelah kejadian itulah dia video call saya dengan nada yang mengolok-olok tersebut," kata Vera.
Atas kejadian tersebut korban mengalami kerugian Rp 100 ribu, namun dirinya tidak melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian.
Meski begitu, Vera mengajak masyarakat untuk selalu waspada dengan modus penipuan di Medsos yang saat ini sedang marak terjadi.
(TribunBengkulu.com/ Beta Misutra)
Diolah dari artikelĀ Tribunbengkulu.com.