Tak sampai di sana, ia menyebut bahwa pihaknya sebagai pegawai honorer dilentantarkan.
Ia berharap agar anggota TNI tersebut tidak menghalang-halanginya untuk bertemu pemerintah daerah.
“Saya mohon maaf dari bapak-bapak kalian, karena kami tidak ada urusan dengan bapak-bapak sekalian,” tegasnya.
Kemudian anggota TNI memberikan tanggapannya.
Ia mengaku pihaknya tidak bermaksud menghalangi para pegawai honorer tersebut untuk menuangkan aspirasinya.
Pihaknya mengaku hanya ingin memastikan pegawai honorer tersebut melaksanakan kegiatan menyampaikan aspirasi tersebut dengan aman.
Sontak pernyataan anggota TNI tersebut disambut hangat para pegawai honorer tersebut.
Kemudian anggota TNI tersebut menawarkan agar hanya satu orang sebagai perwakilan untuk bisa masuk ke dalam dan berbicara.
Baca juga: Save Pak Reza! Guru Honorer SD Bogor Bersyukur Batal Dipecat, Kembali Mengajar Disambut Antusias
Tawaran anggota TNI tersebut langsung ditolak.
Para pegawai honorer itu mengaku tindakan tersebut sudah sering terjadi.
Pegawai honorer itu mengaku kedatangannya ke Kantor Bupati tersebut tidak hanya sekali ini saja.
“Kita sudah berulang-ulang bertemu,” ujarnya.
Mereka mengaku sudah datang beberapa kali menemui beberapa pejabat namun aspirasinya tetap tak digubris.
Hal itu lantaran para pejabat kerap kali mangkir dan tidak hadir.
Kemudian seorang pegawai Damkar berseloroh pihaknya hanya ingin menagih pembayaran.