Nahas, sesampainya di rumah sakit korban dinyatakan meninggal dunia.
“Artinya sudah tidak bernyawa dimungkinkan terjadi di klub malam. Adanya pembiaran petugas di klub malam," ujarnya.
Mendapat kabar kematian itu, keluarga korban langsung melapor ke Polsek Lakasantri.
Namun, di sana polisi menyebut DSA tewas karena penyakit lambung.
Tak terima, keluarga lantas membuat laporan ke Polrestabes Surabaya.
"Karena kejanggalan itu kami lapor ke Polrestabes barulah ditindaklanjuti. Banyak lebam-lebam di sekujur tubuh terutama di kaki, tangan, bahkan bekas ban di lengan kanan,” ungkap Dimas.
Baca juga: Firasat? Unggahan TikTok Janda yang Tewas Diduga Dianiaya Anak Anggota DPR, Singgung Soal Kematian
Diduga Sempat Digilas Mobil
Baca juga: Sosok GRT, Anak Anggota DPR Terduga Pelaku Penganiayaan di Surabaya, Korban Tewas saat Dibawa ke RS
Mengutip dari SURYA.co.id, Dimas menyebut korban mengembuskan napas terakhir 30 sampai 45 menit sebelum tiba di rumah sakit.
Diduga, korban sudah meninggal dunia sejak berada di diskotek.
"Keterangan terakhir dari RS. MD (meninggal dunia) sekitar 30-45 menit sebelum di RS. Bisa dihitung dari jaraknya. Korban ini sudah MD sejak perjalanan dari black hole ke Orchard," jelas Dimas.
"Bisa jadi di Black Hole-nya (sudah meninggal dunia), pada saat dimasukin dalam bagasi belakang. Anda tahu bagasi belakang sebuah mobil tentu bukan tempat kompartemen yang benar mengangkat orang dalam keadaan begitu (sakit)."
Dimas pun dibuat geram setelah melihat beberapa bukti berupa video.
Menurut Dimas, GTR diduga sempat melindas tangan korban menggunakan mobil.
"Bahkan saat tergeletak, Dini nyaris ditinggal oleh si GTR dan kawan-kawannya. Jadi si GTR ini datang ke black hole dengan kawan-kawannya," ujar Dimas.