Berita Kriminal

Setengah Terhipnotis, Pengemudi di Semarang Tabrak Pelajar, Mobil Ringsek 'Minum Paracetamol'

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi mobil Toyota Innova yang menabrak dua korban sampai menaiki trotoar Taman Indonesia Kaya Semarang, Kamis (21/9/2023).

TRIBUNTRENDS.COM - Kini diketahui penyebab mobil Innova putih yang tabrak pelajar di Semarang.

Pengemudi tak memiliki kesadaran penuh saat kecelakaan.

Pelaku mengaku mengonsumsi obat mengandung paracetamol sebelum berkendara.

Baca juga: KORBAN Tewas Kecelakaan Maut Exit Tol Bawen Bertambah, 1 Meninggal di RS, Ini Daftarnya

Beberapa waktu lalu, terjadi kecelakaan mobil menabrak pejalan kaki hingga tewas.

Setelah diusut, pengemudi mengaku sebelumnya habis mengonsumsi obat yang mengandung parasetamol.

Kondisi mobil inova yang menabrak dua korban sampai menaiki trotoar Taman Indonesia Kaya Semarang, Kamis (21/9/2023). (KOMPAS.COM/Titis Anis Fauziyah)

Saat menyetir atau mengendarai kendaraan bermotor, seseorang diharuskan dalam keadaan sadar dan penuh konsentrasi.

Tidak disarankan menyetir dalam kondisi sakit, apalagi setelah mengonsumsi obat.

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia, mengatakan, banyak yang belum paham bahwa mengemudi itu hrs fokus seratus persen.

Fisik dan psikis yang prima membuat pengemudi mampu membaca, memutuskan, bereaksi dengan benar setiap detik kondisi lalu lintas.

"Di bawah pengaruh obat-obatan membuat pengemudi setengah terhipnotis, karena parasetamol yang bentuknya kecil adalah salah satu obat penenang, efek dalam jangka pendek membuat mengantuk atau tidur," ujar Sony, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Sony menambahkan, yang namanya sakit dan harus minum obat, tidak boleh mengemudi.

Sebaiknya, tidur dulu sampai pulih. Sadari itu untuk keselamatan bersama.

dr. M. Wicaksono Sulistomo SpOk, anggota Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi (Perdoki), mengatakan, setiap obat yang dikonsumsi memiliki efek samping. 

Obat yang masuk ke dalam tubuh akan dicerna dan didistribusi melalui pembuluh darah.

"Ketika didistribusi ke dalam darah, zat ini tidak bisa pilih-pilih maunya ke mana saja.

Halaman
1234