"Ya, setelah merekam video ini, saya pergi mengetuk dinding bilik sebelah.
Saya memberi tahu mereka bahwa ada orang di sekitar yang mendengarkan dan meminta mereka untuk berdamai.
Saya bukan netizen yang tidak bertanggung jawab.
Saya tidak nyaman untuk buang air padahal saat itu sedang sembelit, ditambah kejadian mengejutkan di bilik sebelah, saya jadi sulit untuk buang air," lanjutnya.
Netter pun memberikan komentar beragam.
Banyak yang memahami si ibu.
Baca juga: Main TikTok di WC, Pria Ini Terkejut Ada Tamu Tak Diundang, Disiram Malah Masuk ke dalam Toilet
Tak sedikit pula yang membela si anak.
“Sebagai seorang ibu, saya sangat mengerti, kami tidak bermaksud marah pada anak kami, kami menyayanginya. Tapi terkadang anak-anak duduk meratap di dekat pusat perbelanjaan, kami bujuk apapun yang terjadi.
Semua orang melihat kami karena kami telah mengganggu ketenangan di sekitar sana, dan kami mungkin lelah setelah pulang kerja, suami kami tidak punya waktu dan kami sendirian.
Sebagai seorang ibu, kita juga bisa menjadi burnout dan kehilangan kesabaran. Itu tidak disengaja, tapi kita juga manusia biasa.
Saya percaya apa yang terjadi dalam video ini, pasti ada alasannya, jangan cepat menilai karena jika tidak ada angin, pohon akan bergoyang," kata netter.
“Saya dulu sering mendengar suara dalam video ini di rumah saya. Tangisan saudara saya dan makian dari orang tua membuat rumah berantakan.
Tanpa disadari itu adalah bentuk kekerasan dalam rumah tangga. Meninggalkan luka yang dalam dan membentuk siapa saya hari ini," ujar netter yang lain.
***
(TribunTrends/Jonisetiawan/Febri)