Berita Kriminal

Kejamnya Nando Aniaya Mega yang Baru Melahirkan, Hampir Setahun Pisah, Ibu: Kenapa Bisa Kembali?

Editor: ninda iswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Baru melahirkan, Mega langsung dianiaya Nando, pisah rumah hampir setahun, ibu heran bisa balik lagi.

TRIBUNTRENDS.COM - Kejamnya perlakuan Nando Kusuma Wardana (25) ke Mega Suryani Dewi (24) yang merupakan istrinya sendiri.

Nando bahkan tega menganiaya Mega yang belum lama melahirkan anak pertamanya.

Bahkan adik Mega yang tak terima sampai ribut dan adu jotos dengan Nando.

Hal ini membuktikan Mega Suryani memang sudah menjadi korban penganiayaan Nando jauh sebelum dibunuh pada, Kamis (7/9/2023) di kontrakannya di Cikarang Barat, Bekasi sekira pukul 22:00 WIB.

Sebulan sebelum Mega Suryani tewas, Nando juga sempat dilaporkan polisi karena tindakan KDRT.

Namun laporan itu tak berlanjut lantaran Nando menyesali perbuatannya dan kembali satu rumah dengan Mega Suryani.

Jauh sebelumnya, Nando rupanya pernah melakukan beberapa kali penganiayaan kepada Mega Suryani.

Baca juga: Jarak Nando dengan Anak-anaknya saat Bunuh Mega Suryani Dewi, Sebut Anak Tidur Tidak Lihat Kejadian

Bunuh Istri di Bekasi, Nando Ungkap 2 Keluarga Tak Pernah Akur, Ngaku Emosi Tak Pernah Dihargai (Youtube Offical NET News)

Ibunda Mega Suryani, Linda menceritakan penderitaan putrinya tak lama setelah melahirkan anak pertama.

Mega Suryani pernah dianiaya Nando menggunakan codet spatula yang biasa digunakan untuk memasak.

"Pernah dulu sekali waktu dia (korban) abis lahiran, Nando sempet berantem sama adiknya (korban)," kata Linda dikutip dari YouTube Official iNews, Senin (18/9/2023).

Linda tak terlalu ingat detail waktunya, yang ia tahu kala itu Mega Suryani baru beberapa bulan melahirkan.

"Waktu itu sebulan atau dua bulan lah (setelah melahirkan). Dipukul pakai buat masak itu, codet ya," cerita Linda.

Kala itu adik Mega Suryani tak terima dengan perlakuan kasar kakak iparnya.

Adik Mega Suryani pun sempat terlibat perkelahian dengan Nando karena membela sang kakak.

"Adiknya Mega ngebela, sempet tonjok-tonjokan. Di sini di rumah, (tinggalnya) masih bareng saya,"

"Belum ngontrak (korban)," sambungnya.

Karena peristiwa tersebut, Mega Suryani dan Nando rupanya sempat pisah dalam waktu yang lama.

Linda menyebut Mega Suryani tak tinggal bareng Nando hampir satu tahun.

Baca juga: TAK Ada Kurangnya, Nando Beri Pujian Selangit untuk Mega Istri yang Dibunuhnya: Cerdas dan Inovatif

Kedua anak Nando Kusuma Wardana dan Mega Suryani Dewi, kini menangis semalaman setelah ditinggal sang ibunda tewas dibunuh. tidak bisa tidur. (Tribun Bekasi / Facebook/Nando Kusuma Wardhana)

"Udah hampir satu tahun tuh, tapi kenapa bisa kembali. Balikan lagi," kata Linda.

Mega Suryani dan Nando akhirnya kembali bersama hingga kembali terjadi penganiayaan di rumah kontrakan mereka di Cibubur.

Saat itu Linda mendapatkan informasi anaknya kembali jadi korban KDRT lewat rekan Mega Suryani.

"Di Cibubur, temen (korban) yang cerita. Katanya saya yang nolongin bu, jam 2 Mega minta tolong sama saya," cerita teman Mega Suryani kepada Linda.

Mega Suryani disebutkan temannya mendapatkan penganiayaan berupa ditampar hingga ditonjok.

"Abis itu pindah lagi ke sini. Di sini udah lama udah tenang sampai punya bayi lagi nomor 2 ini, sempet terjadi lagi," ujar Linda.

Terakhir KDRT itu dilakukan Nando sebulan sebelum membunuh Mega Suryani.

Mega Suryani bahkan sampai melaporkan Nando kepada pihak berwajib.

Baca juga: PENGAKUAN Nando Suami Bunuh Istri di Bekasi, Bukan Cuma Tak Akur dengan Mega, 2 Keluarga Juga Sama

Tangis penyesalan Nando Kusuma Wardana (25) tega bunuh istri di Bekasi, Cikarang Barat. (Youtube Offical NET News)

Namun Nando mengaku sudah berdamai dengan istrinya dan kembali satu rumah kepada polisi.

Nando dan Mega Suryani kembali satu rumah, tetapi malah makin parah.

Mega Suryani akhirnya tewas di tangan suaminya setelah cekcok hebat.

Sebelum dibunuh Mega Suryani ditampar hingga diseret ke dapur.

Nando pun menghabisi nyawa istrinya menggunakan pisau dengan cara melukai leher korban.

(TribunJakarta)

 

Diolah dari artikel di TribunJakarta.com