Berita Viral

Menyesal! Praka RM Oknum Paspampres Pembunuh Imam Masykur Nangis di Penjara : Saya Gak Niat Bunuh

Editor: jonisetiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Praka RM (berbaju TNI), Paspampres yang siksa pria Aceh hingga tewas menangis di penjara, ngaku menyesal.

Video penyiksaan di Dalam Mobil Bukan Penganiayaan Imam Masykur

omandan Polisi Militer Kodam Jaya (Danpomdam Jaya) Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar sebut video penyiksaan yang viral itu tidak ada kaitannya dengan kasus pembunuhan Imam Masykur yang dilakukan oleh tiga oknum TNI.

Video viral soal penyiksaan yang menarasikan saat ketiga oknum TNI menculik Imam Masykur itu adalah hoax.

"Hoaks, itu hoaks. Itu enggak ada kaitannya dengan kasus ini," kata Irsyad dikutip TribunTrends.com dari Kompas.com, Rabu (30/8/2023).

Praka RM (berbaju TNI), Paspampres yang siksa pria Aceh hingga tewas (Kolase TribunTrends)

Irsyad juga memastikan jika video yang beredar tersebut bukanlah video saat Imam Masyruk dianiaya oleh ketiga oknum TNI.

Bahkan irsyad juga mengaku tidak tahu mengenai video penyiksaan yang beredar luas dan banyak masyarakat menilai jika itulah video yang saat Imam Masyruk diculik kemudian disiksa oleh ketiga oknum TNI.

"Yang di dalam mobil enggak itu, itu hoaks, enggak ada kaitannya, enggak ada hubungannya," ucap Irsyad.

Sementara itu, Kadispenad Brigjen Hamim Tohari mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak terpengaruh dengan video yang kini viral jika belum mengetahui pasti kebenaran video yang diunggah.

"Hasil visum maupun hasil otopsi sampai saat ini masih belum keluar sehingga kami masih menunggu dan saya mengimbau untuk tidak terpengaruh mungkin video-video viral atau gambar-gambar yang tersebar melalui medsos yang belum bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya," jelas Hamim.

Diketahui video viral penganiayaan tersebut viral di media sosial.

Bahkan Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni turut mengunggah video penganiayaan tersebut melalui akun instagram pribadinya.

Pemuda asal Aceh, yang bernama Imam Masykur (25) itu meninggal dunia usai dirinya dianiaya disertai perampasan yang diotaki oleh tiga oknum TNI.

Adapun tiga oknum TNI tersebut yakni Praka RM diketahui bertugas sebagai anggota Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan.

Sementara itu, Praka HS bertugas sebagai anggota Direktorat Topografi TNI Angkatan Darat.

Kemudian, Praka J bertugas sebagai anggota Kodam Iskandar Muda.

Halaman
1234