TRIBUNTRENDS.COM - Beredar video di media sosial memperlihatkan aksi beberapa pemuda mencoba memotong atap rumah warga.
Selain itu, ada juga yang merobohkan pagar rumah warga hingga menebang pohon yang berada di tepi jalan.
Aksi para pemuda itu dilakukan demi parade sound system bisa lewat jalan tersebut.
Video aksi pemuda tersebut diunggah oleh akun Instagram @terang_media Sabtu (2/9/2023).
Baca juga: Detik-detik Seleb TikTok Aul Jatuh saat Manggung, Tertimpa Sound System, Begini Kondisi Terkini
"Sejumlah pohon ditebang karena dinilai menganggu parade sound system yang hendak melewati jalan tersebut," tulis caption pada unggahan tersebut.
Tampak beberapa orang menebang pohon agar truk yang membawa sound system bisa melewati jalan tersebut.
Adapun sejumlah warga juga turut membantu membersihkan sisa sisa batang yang sudah ditebang.
Namun tidak diketahui dengan pasti lokasi penebangan itu berada.
Dalam video lain yang beredar, tampak genting rumah warga bahkan harus dipotong agar parade sound system tersebut bisa lewat.
Sejumlah pria tampak memotong genting rumah milik warga dengan cara digergaji dan dipukul menggunakan palu.
"Lagi-lagi rumah warga jadi korban parade sound system yang ukuannya terlalu besar," tulis caption di video tersebut.
Tak hanya itu, terdapat unggahan lain yang menunjukkan beberapa warga yang merobohkan gapura karena menghalangi parade sound sytem.
"Sound system tak bisa lewat, pagar milik warga dirobohkan," tulis keterangan video.
Baca juga: INNALILLAHI Truk Tangki Tabrak Penonton Karnaval di Mojokerto, 2 Tewas, Sopir Sedih: Saya Minta Maaf
Di lain tempat, para pemuda juga merobohkan sebuah pagar rumah warga itu dilakukan demi parade sound system bisa lewat jalan tersebut.
Video upaya merobohkan pagar yang berdurasi 15 detik itu diunggah @terang_media, Kamis, (31/8/2023) dan diduga terjadi di kota Malang, Jawa Timur.
Dalam video tersebut nampak tiga orang pemuda mendorong pagar ke sisi perekam video hingga akhirnya roboh.
Para pemuda itu pun terlihat puas setelah berhasil merobohkan pagar itu.
“Okeee,” teriak ketiga pemuda tersebut.
Kuat dugaan, pagar tersebut terpaksa dirobohkan agar mobil pengangkut sound system bisa melintas.
Terlihat dari sebuah truk pengangkut parade sound system berhenti tepat di depan pagar itu.
Sejumlah warga lain pun terlihat di sekitar mobil itu sembari menyaksikan aksi ketiga pemuda tersebut.
Parade sound system itu sendiri belakangan sangat marak digelar diberbagai wilayah.
Kegiatan itu bertujuan untuk menghibur warga serta kompetisi adu kebisingin.
Di beberapa daerah bahkan malarang kegiatan tersebut karena sangat mengganggu kenyamanan lingkungan dan membuat rumah warga retak akibat getaran kuat suara yang dihasilkan.
Hal ini mengudang reaksi netizen atas kejadian tersebut, yang dianggap menganggu kenyamanan warga sekitar.
"Di laporkan saja, karena sudah merugikan orang lain," komentar @imaakun571.
"Gak punya etika itu orang, semoga yang rumahnya dirusak menuntut ganti rugi," lanjut @nrhy1608.
"Manfaatnya apa sih parade ini, selain ngerusak pagar, genteng, pepohonan," tulis @adi98bm.
Kasus Lain: Kecelakaan Maut Truk Tabrak Pengunjung Karnaval
Sebanyak puluhan pengunjung karnaval menjadi korban kecelakaan maut truk tangki air rem blong tepatnya di simpang tiga turunan Karlina, Desa Sajen, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Kamis (24/8/2023).
Truk tangki air Graha Tirta S 9085 UP melaju tidak terkendali hingga menabrak kerumunan pengunjung karnaval.
Data sementara dari Unit Gakkum Satlantas Polres Mojokerto disebut dua korban meninggal dan 19 korban mengalami luka-luka akibat kecelakaan truk tabrak pengunjung karnaval tersebut.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Mojokerto, Iptu Wihandoko saat dikonfirmasi mengatakan pengunjung karnaval yang menjadi korban dalam peristiwa kecelakaan itu yakni total 21 orang dan dua korban meninggal.
Baca juga: SOSOK Romy Peraih IPK 4.00, Meninggal Kecelakaan Bareng Istri Jelang Yudisium, Anak Jadi Yatim Piatu
"Ada dua korban meninggal.
Sedangkan, 19 korban mengalami luka berat dan ringan," jelasnya di Polsek Pacet, Kamis (24/8/2023).
Menurut Wihandoko, korban luka-luka kini masih dirawat intensif di Rumah Sakit Sumberglagah dan UPT Puskesmas Pacet.
Polisi kini masih melakukan pendataan korban luka berat dan luka ringan termasuk melakukan olah TKP di lokasi Kecelakaan.
"Petugas kita masih di lapangan melakukan pendataan korban luka, yang jelas total korban 21 orang dan dua di antaranya meninggal," bebernya.
Ia mengungkapkan mayoritas korban adalah warga setempat yang menyaksikan karnaval HUT Kemerdekaan RI Ke-78 yang digelar warga di tingkat Kecamatan Pacet.
"Korban ada yang dirawat di Puskesmas Pacet dan RS Sumberglagah," pungkasnya.
Baca juga: ASTAGA Warga Indramayu Tega Jarah Susu Kaleng di Truk Kecelakaan, Ada yang Bawa Karung
Seperti yang diberitakan sebelumnya, kecelakaan maut truk tangki air menabrak kerumunan pengunjung karnaval tepatnya di simpang tiga turunan Karlina, Desa Sajen, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.
Akibat kecelakaan itu dikabarkan 21 pengunjung karnaval menjadi korban, di mana dua orang meninggal dan 19 korban mengalami luka-luka.
Informasi yang dihimpun, kecelakaan itu terjadi saat masyarakat melangsungkan karnaval HUT RI Ke-78 di tingkat Kecamatan Pacet, Pada Kamis (24/8/2023) sekitar pukul 17.45 WIB.
Kendaraan truk tangki air Nopol S 9085 UP melaju dari arah Pacet menuju turunan Desa Sejen.
Setibanya di lokasi kejadian, tiba-tiba truk tangki air Graha Tirta mengalami rem blong melaju tidak terkendali menabrak kerumunan pengunjung karnaval.
Truk tangki juga menabrak kendaran mobil Avanza N 1855 EQ warna hitam dan motor Honda Beat yang tersangkut di kolong truk tersebut.
Banyak korban berjatuhan tertabrak truk.
Petugas medis mengevakuasi korban ke Puskesmas Pacet dan RS Sumber Glagah, Pacet.
Dari pantauan Surya.co.id, saat ini Polisi masih melakukan olah TKP dan mengevakuasi truk tangki air di lokasi kejadian kecelakaan.
***
Artikel ini diolah dari TribunJateng.com