Berita Viral

Duduk Perkara Oknum Ojol Pukul Dada Kru YouTuber Laurendra Hutagalung, Lawan Arus, Emosi Ditantang

Editor: jonisetiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Oknum ojol ungkap alasan pukul dada kru YouTuber Laurend Hutagalung.

Laurend Hutagalung kemudian mengaku ikut berusaha membujuk pengacara itu untuk tidak melawan arah.

Namun bujukan Laurend Hutagalung dan Helmi tak mempan.

Lalu akhirnya terjadi cekcok antara Helmi dan pengacara tersebut.

"Lalu saya ikut menangkan, 'bapak lawan arah, bapak sebagai pengacara seharusnya paham'," kata Laurend Hutagalung.

"Akhirnya ada nada-nada yang naik, baik dari bapak pengacara ini, 'diam-diam sebentar'," imbuhnya.

Pengemudi ojol dan warga yang ada di lokasi kejadian lalu menuding Helmi membentak anak pengacara tersebut.

"Akhirnya Helmi ikut naik nada, disitu ditangkap para ojol dan warga, seakan-akan membentak anak kecil," ucap Laurend Hutagalung.

"Padahal bukan Helmi naik nada, karena ada cekcok dengan oknum pengacara," imbuhnya.

Laurend Hutagalung mengaku ia memiliki video yang menjadi bukti anggota timnya tidak membentak anak kecil.

"Kita bisa buktikan dengan videonya, percakapannya juga ada," kata Helmi.

Baca juga: SOSOK Laurend Hutagalung, YouTuber Diamankan Polisi Usai Dikepung Ojol saat Ngonten, Tubuhnya Kekar

Kolase Laurend Hutagalung dan Situasi Saat Nyaris Diamuk Ojol. Penjelasan Laurend Hutagalung, Content Creator yang Nyaris Diamuk Ojol, Bantah Bentak Anak Kecil (KOLASE FOTO TRIBUN)

Diwartakan sebelumnya warga bernama Ivan mengatakan pemicu meledaknya ojek online hingga terjadi keributan lantaran Laurend Hutagalung memberhentikan anak kecil yang melawan arus dengan nada tidak enak.

"Chaos pertamanya itu kalau kata teman-teman ada anak kecil yang dibentak. Terus dari pihak dianya nyolot," ujar Ivan.

Karena hal itu, ribut-ribut antara Laurend dengan massa ojek online di sekitar jalan tersebut tak terelakkan.

Laurend dan tim terpaksa melipir ke sebuah warung makan agar tak menjadi sasaran amukan massa.

"Pokoknya tadi sempat cekcok antara timnya dia sama warga sekitar. Terutama ojol. Makanya situasinya kayak begini," tambahnya.

Agar kejadian serupa tak lagi terulang, Ivan meminta sebaiknya agar content creator meminta izin terlebih dahulu sebelum membuat konten ke perangkat lingkungan setempat.

"Ke depannya kalau mau bikin konten itu harus ada izinnya lah, biar enak," tandasnya.***

Artikel ini diolah dari TribunJakarta