Dia pun ikut menjadi kuli panggul sejak belia.
“Saya mulai ikut angkat semen mulai kelas satu SMP,” kata Nur Aini
Baca juga: KABAR Nuraini Gadis Pemanggul Semen yang Viral, Kini Banjir Endorse, Baru Saja Bertemu KASAD Dudung
Lebih lanjut, Nur Aini mengatakan dirinya bekerja dua hingga tiga kali seminggu.
Saat bekerja dirinya mengangkat 850 sak sehari, sedangkan berat untuk per saknya adalah 50 kg, untuk upahnya Rp600 per sak.
Satu truk berisi 850 sak bisa diangkat dalam empat sampai lima jam.
Wanita kelahiran Pinrang, Sulawesi Selatan, 5 Juli 2000, itu bisa sekolah berkat jadi kuli panggul. Dia sekarang kuliah di Universitas Negeri Makassar.
“Saya angkat semen untuk biaya sekolah saya.”
“Saya harus membanggakan kedua orangtua,” tutur Nur Aini.
Nur Aini kuliah jurusan pendidikan guru olahraga. Kini sudah smester akhir. Dia juga seorang atlet.
“Saya atlet juga, atlet pencak silat,” tambah dia.
Baca juga: SOSOK Ernando Ari, Kiper Timnas Indonesia Gagal Eksekusi Penalti, Shin Tae-yong Membela: Dukung Dia
Ingin Jadi TNI
Selain guru, dia juga ingin menjadi tentara. Cita-cita ini juga mendapat dukungan dari sang ayah.
“Cita-cita dari dulu memang Kowad Korps Wanita Angkatan Darat. Dari kecil.”
Nur Aini bahkan sempat dipanggil oleh Panglima Kodam XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Totok Imam Santoso.
Bertemu dengan Totok Imam Santoso dia mengaku tak menyangka.
“Saya hanya orang biasa dipanggil panglima.