Pada saat menghabisi korban, pelaku memakai sarung tangan medis dan menggunakan buff untuk menutupi wajahnya.
"Pelaku kabur melalui pintu depan tempat tinggal korban dengan cara melompat pagar dan kemudian pelaku pulang ke rumah untuk mengganti pakaiannya," terangnya.
Pelaku kemudian membakar pakaian yang dia pakai saat menghabisi korban dengan tujuan untuk menghilangkan jejak.
Pelaku juga membuang pisau yang dia gunakan untuk membunuh korban ke sungai.
Atas perbuatan tersebut, pelaku dijerat Pasal 340 KUH Pidana atau Pasal 338 KUH Pidana atau Pasal 339 KUH Pidana atau Pasal 365 ayat (3) KUH Pidana dengan ancaman hukuman maksimal hukuman mati.
DIDUGA Korban Kekerasan, Jenazah Dosen UIN Surakarta Diterbangkan ke Kota Mataram, Keluarga Ikhlas
Dosen Universitas Islam Nasional Raden Mas Said Surakarta Wahyu Dian Silviani (34) ditemukan meninggal dunia.
Diduga dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam itu jadi korban kekerasan.
Kini mendiang telah dipulangkan ke kampung halamannya di Kota Mataram.
Baca juga: INNALILLAHI Dosen UIN Solo Tewas di Sukoharjo, Jenazah Disalatkan di Kampus, Disemayamkan di Mataram
Jenazah dosen UIN Raden Mas Said Surakarta, Wahyu Dian Silviani (34) diterbangkan ke kampung halaman di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Jumat (25/8/2023).
Diketahui, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) ditemukan tewas secara tidak wajar di dalam rumahnya di Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (24/8/2023) siang.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, jenazah Dian diberangkatkan dari RSUD Dr Moewardi Solo dan tiba di Kampus UIN Raden Mas Said Surakarta pukul 10.00 WIB untuk diberikan penghormatan terakhir.
Jenazah Dian disambut seluruh civitas akademika UIN Raden Mas Said Surakarta.
Jenazah Dian kemudian dishalatkan.
Setelah itu, jenazah Dian diserahkan pihak kampus kepada keluarga yang dihadiri langsung ayahnya, Mohammad Hasil Tamsil.