Dwi Feriyanto mengaku merasa jengkel setelah mendengar ocehan Wahyu Dian Silviani terkait pengerjaan renovasi rumah.
Rasa sakit hati tersebut bermula saat korban meninjau rumah miliknya yang sedang dibangun oleh pelaku dan tiga orang temannya di Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo.
"Pelaku sedang memasang batu bata di rumah tinggal korban tersebut, pelaku D bersama rekan kerjanya tiga orang.
Dan saat itu, korban meninjau rumah miliknya yang sedang dibangun oleh pelaku," kata Polres Sukoharjo, AKBP Sigit, Jumat (25/8/2023).
Korban melakukan pengecekan terhadap pekerjaan yang dilakuan pelaku dan teman-temannya.
Saat mengecek, Wahyu Dian Silviani mengucapkan kata-kata yang membuat Dwi Feriyanto sakit hati sekira pukul 08.30 WIB.
"Tukang kok amatiran," setidaknya itu kata-kata yang diucapkan Wahyu Dian Silviani yang masih diingat Dwi Feriyanto.
Pelaku, lanjut AKBP Sigit, menilai dirinya sudah bekerja dengan baik. Kemudian Dwi Feriyanto merasa dendam, serta ingin menghabisi nyawa korban pada malam harinya.
Baca juga: DUA Kata yang Bikin Pembunuh Dosen UIN Surakarta Sakit Hati, Kuli Bangunan Gelap Mata karena Ini
"Pelaku sempat tidak berani untuk menghabisi korban, selang dua hari tepatnya, Rabu (23/8/2023) malam, pelaku sudah berniat untuk menghabisi nyawa korban," terangnya.
Pada hari kejadian, Dwi Feriyanto mengambil pisau dari rumahnya.
Dwi Feriyanto juga memakai sarung tangan medis serta menggunakan penutup wajah.
Di malam itulah Dwi Feriyanto membunuh Wahyu Dian Silviani.
Lalu, siapa sebenarnya Dwi Feriyanto?
Usia Dwi Feriyanto tergolong muda, masih 23 tahun.
Dia tercatat sebagai warga Tempel, Kecamatan Gatak, Sukoharjo.