"Masih muda dan memang orangnya pintar. Hari inikan dia yudisium S2 dan IPKnya juga tinggi yakni 4.0 atau dengan pujian. Memang orangnya pintar," kata Andi, Selasa (22/8/2023).
Baca juga: SOSOK Advent Pratama, Siswa Sekolah Polisi Meninggal Setelah 3 Minggu Pendidikan, Keluarga Curiga
Selain pintar, Romi juga dikenal sebagai orang yang tekun dan ulet.
Selain menjadi seorang guru olahraga, ia membuka sejumlah usaha di rumahnya.
Sejumlah usaha yang dilakoni korban Romi mulai dari rental PS, rental komputer dan fotokopi. Biasanya, setelah pulang mengajar, Romi memilih untuk berada di warungnya menjaga rentalan yang dirintisnya.
"Dia juga orangnya bermasyarakat. Mungkin ajaran dari orangtuanya yang memang di sini juga bermasyarakat. Makanya, banyak orang yang datang karena memang dianya mudah bergaul, begitu juga bapaknya," kata dia Andi.
Koorprodi Magister Pendidikan Olahraga FKIP Unsri, DR. Wahyu Indrabayu, M.Pd juga mengungkapkan bahwa sosok Romy merupakan mahasiswa yang pintar.
Bahkan IPKnya bisa ia raih sempurna diangka 4,00.
"Romy IPK-nya bisa dilihat, sempurna. 4,00," ungkap Wahyu.
Selain mengenal baik korban, Wahyu merupakan pembimbing tesis Romy yang meneliti peralatan sensor perekam kecepatan dan percepatan lari.
"Anaknya rajin dan juga ketua kelas. Berkomunikasi dengan dosen, menyampaikan informasi dari Koorprodi ke mahasiswa," jelas Wahyu.
Dilanjutkannya, setelah menamatkan pendidikan S2, korban rencananya akan diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Baca juga: SOSOK AR Selebgram Bogor Diciduk Polisi, Getol Promosi Judi Online, Konten Sering Dikomen Kaum Adam
Saat korban tinggal nama pada pengumuman mahasiswa magister di momen yudisium, Wahyu menggantikan secara simbolis.
Tinggalkan anak usia 2.5 Tahun
Kepergian Romy dan Ajeng ternyata meninggalkan luka mendalam untuk pihak keluarga.
Keduanya harus meninggalkan anak mereka yang diketahui masih berusia 2.5 tahun.