Ia mendedikasikan dirinya untuk bekerja sebagai pawang ular di Yayasan Sioux Ular Indonesia.
Melansir dari TribunnewsWiki.com, Aji Rachmat merupakan lulusan Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada 2001.
Pada 2003, ia merintis Yayasan Sioux Ular Indonesia.
Baca juga: PAMIT ke Suami Mau Kebun Karet, Wanita di Jambi Hilang, Ditemukan Tak Bernyawa di Perut Ular Piton
Ia mulai menjadi ketua pada 2010.
Selama hidupnya, Aji Rachmat juga dikenal aktif mengikuti Gerakan Pramuka.
Dikenal sebagai pawang ular yang handal, Aji Rachmat pernah mengikuti beberapa kursus.
Di antaranya adalah kursus snake handling yang kini menjadi keahliannya.
Ia tercatat pernah menjadi Ketua Bidang Pembinaan dan Pengembangan, Dewan Kerja Daerah D.I.Y (2000-2002) dan Ketua Bidang Pembinaan dan Pengembangan, Dewan Kerja Nasional (2002-2003).
Aji Rachmat berakhir meregang nyawanya karena gigitan ular kobra saat mengisi pelatihan pada Minggu (12/2/2023) sore.
Sebelumnya, kabar duka tersebut dibagikan akun Instagram resmi Sioux Indonesia, @ular_indonesia.
Dari unggahan itu, diketahui Aji Rachmat meninggal dunia di RS Ulin Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada Selasa (14/2/2023) pukul 01.32 WITA.
"Semoga semua perbuatan amal baiknya melapangkan kuburannya, dibukakan pintu maaf seluas-luasnya atas kesalahan beliau baik disengaja atau tidak.
Keluarga dan sahabat yang ditinggalkan ikhlas dan sabar. Aamiin," tulis pesan di kolom caption.
Sementara itu, penyebab kematian Aji Rachmat dikabarkan karena ia digigit ular kobra.
Melansir dari TribunBanjarmasin.com, Aji Rachmat digigit ular kobra saat mengisi pelatihan penanganan ular pada Minggu (12/2/2023) sore.
Di acara itu, Aji Rachmat melatih para petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (Kalselteng).
Namun, insiden tak terduga terjadi di tengah-tengah acara pelatihan.
"Kita juga kaget dan sebenarnya tidak menyangka dengan insiden itu," kata Ketua Tim Animal Rescue Banjarmasin, drh Anang Dwijatmiko, dikutip dari TribunBanjarmasin.com.
"Ini merupakan insiden pertama di tempat kita, apalagi saat gelaran pelatihan," tambahnya.
Menurut kronologi yang ia ungkap, acara awalnya berjalan dengan lancar.
Baca juga: SEBELUM Tewas Digigit Kobra, Gelagat Alprih, Asisten Panji Petualang Aneh & Buat Ibu Syok: Berubah
Namun, di sesi berikutnya tiba-tiba ular menjadi agresif hingga menggigit tangan kanan Aji Rachmat.
Ia menduga ular tersebut stres lantaran banyaknya peserta dan ruang lingkup yang sempit.
Baca juga: Alter Ego Aming Bernama Mina, Bentuk Pelarian dari Masa Kelam, Apa Itu? Sering Dipakai di Twitter
"Kemungkinan ularnya stres dan tidak bisa dikendalikan, alhasil sifat liarnya muncul," jelasnya.
Nyawa Aji Rachmat akhirnya tak tertolong lantaran obat penawar berupa serum ular terlambat diberikan.
Jenazah Aji Rachmat telah disemayamkan di tempat asalnya, Yogyakarta.
Ia dimakamkan di Taman Makam Suci, Suren, Panggungan, Tribanggo, Sleman, Yogyakarta. (*)
Diolah dari artikel Surya, Kompas.com dan TribunJatim.com