Berita Kriminal

TEGA Bos Warteg Dihipnotis, Modus Kupon Bansos: Harta Ludes, Jilbab Diambil, Cuma Diberi Rp10 Ribu

Editor: Suli Hanna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bos warteg di Jakarta Utara jadi korban hipnotis pada Kamis (17/8/2023)

Merujuk keterangan Tawi, pelaku menawarkan kupon bantuan sosial senilai Rp5,8 juta sambil terus mengajaknya berbicara hingga perhatian korban tak sadarkan diri layaknya dihipnotis.

"Si korban ini terus diajak ngobrol, sampai enggak sadar dibonceng naik motor pelaku.

Sama pelaku dibawa mutar-mutarlah, ke Tanah Abang terus ke Cipinang Latihan," tutur Harto.

Masih merujuk keterangan Tawi, Harto menuturkan saat tiba di Jalan Cipinang Latihan RW 13 pelaku meminta korban turun dari kendaraan lalu menyerahkan seluruh perhiasan dan uang.

Tawi yang terhipnotis pun menuruti permintaan, dia melepas seluruh cincin, kalung, serta gelang emas seberat 16 gram dan uang sebanyakbRp250 ribu lalu menyerahkannya ke pelaku.

"Waktu kejadian korban pakai jilbab, nah jilbabnya juga diminta.

Jadi perhiasan dan uang itu dimasukkan ke dalam jilbab korban.

Korban cuma dikasih uang Rp10 ribu buat ongkos," lanjut Harto.

Baca juga: NASIB Apes Kakek Kena Hipnotis, Disenggol Orang Tak Dikenal, Uang Rp 16 Juta Berubah Jadi Koran

Ketua LMK RW 13, Cipinang Besar Utara, Harto saat memberi keterangan terkait kasus hipnotis yang dialami Tawi di Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (17/8/2023). (TribunJakarta.com/Bima Putra)

Harto menuturkan tidak jauh dari lokasi korban diminta menyerahkan seluruh perhiasan dan uang tersebut sebenarnya terdapat warga yang sedang bersiap mengadakan lomba HUT ke-78 RI.

Tapi tidak ada yang mengetahui kejadian karena layaknya korban terhipnotis, Tawi menyerahkan seluruh hartanya tanpa ada kekerasan dan berupaya berteriak meminta tolong.

"Kata dia mau teriak minta tolong, tapi enggak bisa.

Setelah pelaku pergi korban ditemukan di pinggir jalan sama warga, di situlah dia cerita kalau jadi korban hipnotis," sambung dia.

Harto menuturkan sempat menawarkan bantuan kepada Tawi untuk membuat laporan polisi atas kasus hipnotis ke Polsek Jatinegara agar kasus dapat ditindaklanjuti.

Tapi karena enggan melaporkan kasus, Harto dan warga sekitar kemudian menolong Tawi untuk memesan pengemudi ojek online (Ojol) yang mengantarkannya pulang.

"Saya tawari mau buat laporan ke Polsek enggak.

Tapi katanya enggak karena kepalanya pusing.

Ya sudah saya pesan Ojol untuk antar dia pulang ke rumahnya di Pademangan," kata Harto.

(TribunJakarta.com/ Bima Putra)

Diolah dari artikel TribunJakarta.com.