Altaf pulang ke kosannya sekira pukul 23.30 WIB.
Akbar mengatakan pada hari pembunuhan Zidan tidak terlihat sikap Altaf yang aneh.
Bahkan, Altaf membawa makanan saat tiba di kosan.
"Pas Rabu malam dia pulang jam setengah 12 malam, itu saya udah di kamar.
Seinget saya dengar dia bawa makanan," ujar Akbar.
Pelaku Jadi Pendiam
Menurut Akbar, rekannya tersebut menjadi pendiam sejak dua bulan terakhir.
Pelaku kerap mengeluh sedang merugi besar karena crypto.
"Dia selalu ngeluh capek dan susahnya cari pinjaman untuk mengganti kerugian itu tadi," kata Akbar.
Sepengetahuan Akbar, Altaf berasal dari keluarga yang berkecukupan. Ayahnya merupakan arsitek.
Namun, saat itu Altaf pernah bercerita bahwa dia malu jika terus-terusan minta kepada orang tuanya, termasuk untuk membayar utang pinjol yang berasal dari crypto.
"Dia pernah minta ke orang tua tapi dia lama kelamaan kayak gak enak minta sama ortunya terus.
Jadi dia mikir untuk menyelesaikan masalahnya sendiri tapi caranya gak pernah dijelaskan ke kita," ujar Akbar.
(TribunJakarta.com/ Elga Hikari Putra)
Diolah dari artikel TribunJakarta.com.