Bahkan saat dalam jadwal waktu pemeriksaan belakangan ini ia mengaku sering bercerita tentang keinginannya atau menceritakan bisikan-bisikan yang didengarnya.
“Terakhir pasien malah bilang mau menikah,” katanya.
Baca juga: Pria Ditemukan Tewas Peluk Uang Rp 24 Juta Dibelah 2, Bukan Hasil Ngemis, Depresi Ditinggal Pacar
Masih di kutip dari Kompas.com, Acep Sundjana Zakaria, Kepala Sekolah Al Ghifari Banyuresmi yang dihubungi lewat telepon mengakui AG terdaftar sebagai siswa di sekolahnya.
Bahkan, saat SMP pun AG sekolah di SMP Al Ghifari.
“Iya terdaftar kelas X, tapi anaknya punya kelainan,” katanya.
Menurut Acep, meski memiliki kelainan, pihak sekolah tidak pernah mengeluarkan AG dari sekolah.
Namun, memang anak tersebut sudah jarang datang ke sekolah.
Selama sekolah pun, anak tersebut menjadi salah satu siswa yang mendapat pembebasan biaya.
“Saya dapat amanat dari pemilik yayasan untuk yang tidak mampu dibantu, dibebaskan biayanya, apalagi anak yatim, tapi kalau untuk bantu kebutuhan sehari-hari, sekolah juga punya keterbatasan,” katanya.
Pihak sekolah, kata Acep, sudah pernah berkunjung ke rumah AG, dan memberi banyak keringanan dalam proses belajar mengajar meski terkadang perilakunya juga berbeda.
Acep pun menyesalkan viralnya video saat AG mendatangi kantor camat.
Sebab pihak sekolah tersudutkan akibat tidak ada konfirmasi ke sekolah soal anak tersebut.
Bahkan, pihak desa dan kecamatan datang ke sekolahnya.
Padahal, pihak sekolah tidak pernah mengeluarkan AG.
“Kita juga minta pengawasan juga bersama, kita juga tidak mau siswa lain yang sekolah terganggu,” tandasnya.