Ditempat tersebutlah oknum tersebut memaksa anak sulung SS ini untuk membuat laporan kepada polisi.
"Anak ini bingung dia akan melaporkan apa, siapa yang akan dilaporkan kebingungan," terang Tohri.
Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Lombok Barat Iptu I Made Dharma Yulia Putra, telah menerima laporan terkait dugaan pemerkosaan tersebut.
Iptu Made Dharma menjelaskan, saat ini Satreskrim Polres Lombok Barat sedang mendalami kasus tersebut.
"Sedang ditindak lanjuti, melakukan pemeriksaan saksi," jelas Kasat Reskrim Polres Lombok Barat, dikutip TribunTrends.com dari TribunLombok.com, Selasa (18/7/2023).
Selain melakukan pemeriksaan terhadap saksi saksi, Polres Lombok Barat juga sudah melakukan visum terhadap anak yang diduga menjadi korban pemerkosaan oleh ayahnya tersebut.
Saat ditemui dirumahnya, anak SS membantah jika telah dinodai oleh sang ayah.
"Saya tidak pernah disentuh oleh bapak saya," ujarnya.
Aparat kepolisian juga melakukan pemeriksaan kehamilan di puskesmas sekotong dan di Rumah Sakit Bhayangkara di Mataram untuk memastikan kehamilan itu.
Namun hasilnya tidak ada tanda-tanda kehamilan.
"Hasilnya negatif saya tidak hamil karena memang bapak saya tidak pernah melakukan apa-apa," ucap sang anak.
Dia pun sama syoknya hingga histeris ketika video pengeroyokan terhadap bapaknya diperlihatkan kepadanya.
Dirinya tidak menyangka aksi itu sangat kejam dilakukan kepada bapaknya karena simpang siur informasi yang beredar di tengah masyarakat.
Baca juga: Sosok Mbah Paidjo, Bacaleg Tertua Usia 82 Tahun, Siap Adu Gagasan dengan Anak Muda: Penting Jujur
Rangkuman kronologi kejadian:
1. Caleg Partai