Saat ditemui TribunSolo.com di kediamannya, Udin mengaku siap memimpin Desa Gedaren selama 6 tahun ke depan.
"Saya ingin menyatukan perbedaan di Gedaren menjadi satu, sehingga menjadi bhinneka tunggal ika. Baik ulama, pemuda, PKK, RT/RW kami satukan. Kita wadahi agar tidak liar diajak membangun Gedaren yang maju, keren," ujar Udin.
Dulu Penjual Miras
Sosok Kepala Desa (Kades) terpilih Desa Gedaren, Kecamatan Jatinom, Klaten bernama Udin Diantara (54) terbuka dengan masyarakat.
Dia tidak menutupi fakta masa lalunya yang berjualan miras jenis ciu.
Saat kampanye di Pilkades Serentak Klaten, hal itu dia sampaikan pada pemilihnya.
Udin berjualan ciu untuk membiayai pendidikannya.
"Dulu saya usaha miras (ciu), untuk biaya pendidikan saat itu," ujar Udin kepada TribunSolo.com.
Ia sendiri sempat mendapat tentangan dari keluarga besar karena pilihannya menjual miras, namun ia tetap menjualnya demi membayar uang menempuh pendidikan.
"Sempat protes keluarga, dibilangin jangan bikin malu keluarga. Ditanyain butuh berapa saya tidak mau, saya pilih pakai kaki sendiri," paparnya.
Ia berjualan miras kurang lebih selama 4 tahun, setelah pendidikannya selesai ia menutup usaha tersebut.
Baca juga: Tahun Lalu Masih Ngontrak! Sosok Mami Sultan, Bangun Rumah 45 Pilar, Sehari Jual Skincare 2 Truk
Udin sendiri selesai menempuh pendidikan S1 dan S2 di bidang hukum.
Saat berkampanye pun, ia juga mengungkapkan diri ke masyarakat ia bukan dari latar belakang orang baik.
"Saat kampanye saya juga selalu bilang, mohon maaf bapak saya hadir dari orang tidak baik. Saya terangkan saya (mantan) penjual miras," paparnya.
Udin juga membiarkan warga memilih sesuai keinginan masing-masing, karena sekarang masyarakat sudah cerdas dalam memilih.