TRIBUNTRENDS.COM - Innalillahi, seorang mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) hanyut terbawa arus di Pantai Pesisir Barat, Lampung.
Korban yang bernama Herry Isai Pangihutan Tobing merupakan mahasiswa Fakultas Teknik Geologi Itera Angkatan 2019 yang saat ini sedang melaksanakan progam Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Kabar hanyutnya Herry tentu sudah sampai ke telinga orang tuanya.
Bahkan orang tuanya pun langung bergegas mendatangi Pantai Pesisir Barat, Lampung .
Kedatangan ayah Herry ke Pantai Pesisir Barat, Lampung menjadi sorotan.
Baca juga: BIKIN MALU! Mahasiswa UGM Diduga Mesum di Tempat KKN, Pihak Kampus : Masih Kita Diselidiki
Dalam video yang dibagikan akun Tik Tok @kruinsta, ayah Herry Isai datang dengan mengenakan baju dan celana lengan panjang.
Begitu tiba di pinggir pantai, ia segera melepas sepatu dan kaos kaki yang dikenakan.
Tanpa aba-aba, kakinya langsung melangkah menuju deburan ombak di pinggir pantai.
"Bang, abang, papa datang nak," ucapnya sambil berjalan dengan suara yang getir dikutip TribunTrends.com, Sabtu (8/7/2023).
Kemudian ia terlihat menyentuh air laut tersebut sembari mengulang kata-katanya.
"Bang, papa datang nak," ucapnya lagi.
Berkali-kali ia mengucapkan kata-kata yang sama. Sekiranya sudah lebih dari tiga kali ia berbicara sendiri sembari menghadap ke pantai.
Dengan posisi yang berjongkok, kian lama suaranya terdengar semakin berat seolah menahan tangis.
Sebagai informasi, dilansir dari TribunLampung.com, Candra, salah satu warga Pekon Kerbang dalam mengatakan, peristiwa nahas tersebut terjadi Rabu (5/7/2023) sekira pukul 16.00 WIB.
Menurutnya, kronologi kejadian ini berawal korban bersama temannya bermain sepak bola di pinggiran pantai.
Kemudian, bola yang mereka mainkan terlempar ke tengah laut.
"Korban bersama dua teman lainnya berusaha menggambil bola itu," bebernya.
Namun, nahas ketiganya hanyut terbawa ombak.
Dilaporkan ada dua korban berhasil selamat.
Sayangnya, Herry Isai terbawa arus dan hilang tenggelam.
Karena itu, pencarian korban masih dilakukan oleh tim penyelamat di sekitar Pantai Pesisir Barat, Lampung.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Lampung, Deden Ridwansyah melalui Koordinator Pos SAR Tanggamus, Hendra Wahyu Putra membenarkan kabar tersebut.
"Iya benar, personel kita saat sudah meluncur ke lokasi," ungkapnya kepada Tribun, Rabu (5/7/2023).
"Untuk informasi lebih lanjut nanti kabarkan lagi," sambungnya.
Pihaknya dan seluruh warga berharap dapat bertemu korban dalam kondisi selamat.
"Saat ini pencarian korban masih dilakukan oleh petugas dan warga, kita berdoa semoga korban bisa segera ditemukan dengan selamat," pungkasnya.
Peratin Kerbang Dalam Miswar Efendi membenarkan kejadian tersebut, menurutnya, korban bersama dua rekannya yang juga mahasiswa KKN Itera dan anak-anak pekon setempat mandi di Pantai Kerbang Dalam pada Rabu sore, namun naas Herry hanyut terbawa derasnya arus laut.
"Ada tiga orang mahasiswa KKN yang mandi di laut sore tadi, satu mahasiswa KKN atas nama Herry Isai Pangihutan Tobing hanyut terbawa gelombang laut," kata dia.
Menurutnya, kedua rekan korban sudah sempat berupaya melakukan penyelamatan namun tidak berhasil, bahkan saat diketahui warga kedua rekan korban sudah dalam kondisi lemas dan pingsan saat berada di pinggir pantai.
"Korban sudah berupaya diselamatkan oleh kedua rekannya, namun tidak berhasil karena sore tadi kondisi cuaca memang sedang buruk hujan deras dan ombak memang sedang besar, sampai saat ini korban belum ditemukan," tandasnya.
Baca juga: Mandi di Musala Sindir Fasilitas KKN, Mahasiswi UNP Berujung Diusir Warga, Kemas Barang Malam Hari
Kasus Serupa: 2 Balita di Surabaya Tenggelam, 1 Ditemukan Tewas, 1 Hilang
Nasib pilu dua balita yang tenggelam di Sungai Rolak, Surabaya.
Peristiwa ini diketahui terjadi pada Minggu (25/6/2023).
Salah satu korban ditemukan tidak bernyawa namun satu balita lainnya belum ditemukan.
Padahal sebelum kejadian, keduanya sempat bermain pasir bersama.
Lantas bagaimana kronologi selengkapnya?
Baca juga: BUKAN Tenggelam, Mayat Pria Mengapung di Sungai Padolo Ternyata Dibunuh, Saksi Tubuh Membengkak
Dua balita di Kota Surabaya, Jawa Timur, berusia 2 dan 3 tahun tenggelam di Sungai Rolak Gunung Sari, Surabaya, Minggu (25/6/2023).
Petugas Command Center 112 Surabaya Amir Rahmat mengatakan, sebelum dilaporkan tenggelam, kedua korban yang masih balita itu berada dalam pengawasan kakaknya yang berusia 13 tahun.
"Keterangan dari kakak korban, sekitar pukul 12.45 WIB mereka ditinggal membeli bakso.
Kedua adiknya itu masih bermain pasir dan bersepeda," kata Amir Rahmat kepada media, Minggu.
Setelah sang kakak selesai membeli bakso, kedua adiknya sudah tidak ada.
Hasil pantauan dari CCTV, baru diketahui bahwa kedua balita itu bermain di dekat sungai.
Setelah itu, keduanya hanyut di dalam sungai dan tidak terlihat lagi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya selanjutnya melakukan pencarian.
Baca juga: Mandi Bareng Temen, Bocah 7 Tahun Tewas Tenggelam di Kapuas Hulu, Langsung Terjun ke Sungai
Salah satu korban yang berusia dua tahun ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Balita tersebut ditemukan di kedalaman air sekitar 100 meter pada Minggu (26/6/2023), sekitar pukul 16.40 WIB.
Sedangkan korban yang berusia tiga tahun masih dalam pencarian.
Kepala BPBD Linmas Surabaya Laksita Rini telah mendirikan posko di sekitar lokasi.
Rini mengatakan, pencarian terhadap satu balita yang belum ditemukan dihentikan sekitar pukul 20.00 WIB dan akan dilanjutkan pada hari ini, Senin (26/6/2023) mulai pukul 07.00 WIB.
"Posko SAR didirikan di TKP, batas maksimal pukul 20.00 WIB.
Pencarian dihentikan dan dilanjutkan besok (Senin) mulai pukul 07.00 WIB," tutup Rini.
(*)
Artikel ini dioalah dari TribunJakarta.com