Ketiganya menumpang kapsul Soyuz menuju MIR, stasiun luar angkasa milik Uni Soviet.
Misi ruang angkasa Krikalev seharusnya berdurasi 5 bulan tetapi terpaksa berjalan lebih lama karena kudeta di Uni Soviet.
Baca juga: ULTAH ke-93, Mantan Astronot Girang Nikah Keempat Kali, Bahagia Istri Baru Cantik & Muda 30 Tahun
Krikalev awalnya diberi kabar bahwa kosmonot yang akan menggantikannya telah digantikan oleh kosmonot asal Kazakhtan.
Sayangnya, kosmonot tersebut tak kunjung dikirim ke MIR karena ia dinilai kurang berpengalaman.
Alhasil, Krikalev harus menunggu lebih lama sembari penggantinya benar-benar siap.
Penantian Krikalev di luar angkasa semakin tidak menentu ketika negaranya mengalami pergolakan politik.
Ia tak menduga sedikit pun akan berada di luar angkasa melebih waktu misinya.
Sebab, pelatihan sebelum berangkat pun tidak mempersiapkan ia untuk bertahan hidup lebih lama dari itu.
"Bagi kami, kabar ini mengejutkan sekali. Kami tidak mengerti apa yang sedang terjadi saat itu.
Ketika kami mendiskusikannya, kami mencoba memahami apa kira-kira dampaknya pada industri ruang angkasa," kenang Krikalev, sebagaimana dikutip TribunTrends.com dari New Mexico Museum of Space History, Rabu, (21/6/2023).
Saat itu di ruang angkasa, ia diberitahu bahwa ia belum bisa kembali ke Bumi.
Dia tidak tahu apa yang sedang terjadi.
Kemudian, baru Krikalev diberi tahu bahwa pihak di Bumi tidak ada uang untuk membawanya pulang.
Jawaban ini berulang satu bulan kemudian.
Pengelola misi ruang angkasa pun memintanya bertahan di ruang angkasa sedikit lebih lama lagi, tetapi bulan depan jawabannya tetap sama.