"Namun, saya tidak menyangka hal itu terjadi dan saya dibawa berobat ke Rumah Sakit Sultanah Bahiyah (HSB)," ujarnya.
Dua jari harus diamputasi
Dia menambahkan bahwa dua jarinya harus diamputasi sementara dua lainnya kapalan akibat kejadian tersebut.
Sementara itu, Kapolsek Kota Setar, Ajun Komisaris Ahmad Shukri Mat Akhir membenarkan kejadian tersebut.
Peristiwa itu diperkirakan terjadi pada Rabu lalu.
Namun, Ahmad Shukri menginformasikan bahwa sejauh ini belum ada laporan polisi dari korban terkait kejadian tersebut.
Sebelumnya, empat orang meninggal, sedangkan 23 lainnya, termasuk bayi berusia empat bulan, terluka akibat ledakan petasan di Desa Tegalrejo, Desa Karangbendo, Kabupaten Blitar, Indonesia.
Kapolres Blitar, AKBP Argowiyono mengatakan, seluruh korban luka saat ini dirawat di RSUD Srengat.
"Ada seorang bayi berusia empat bulan yang masih dirawat di RSUD Srengat," kata Argo, Senin lalu.
Sedangkan jumlah korban yang meninggal adalah empat orang dari keluarga yang sama.
Berdasarkan informasi sebelumnya dari pihak kepolisian, salah satu korban diketahui bernama Darman.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)(TribunTrends.com/Nafis)
Diolah dari artikel Tribunnews.com