TRIBUNTRENDS.COM - Malam itu, Jakarta Utara tidak seperti biasanya.
Di bawah langit yang mulai gelap, rumah milik anggota DPR RI Ahmad Sahroni di Jalan Swasembada Timur, Kebon Bawang, diserbu massa.
Pagar-pagar digedor, jendela dipecahkan, dan koleksi barang mewah satu per satu lenyap.
Di tengah kekacauan itu, sebuah jam tangan Richard Mille, senilai lebih dari Rp 11 miliar, berpindah tangan.
Bukan ke kolektor, bukan pula ke pencuri profesional. Tapi ke seorang remaja, berusia hanya 17 tahun, yang ternyata tinggal di kampung yang sama dengan Ahmad Sahroni.
Sebuah kisah yang nyaris fiktif, jika tak terjadi di kenyataan.
Setelah amarah massa mereda dan rumah Ahmad Sahroni porak-poranda, dunia maya justru ramai oleh satu video viral: seorang remaja laki-laki memamerkan jam tangan Richard Mille milik sang politisi.
Tak lama setelah video itu tersebar, sebuah kenyataan lain terungkap.
Orang tua sang remaja, yang tak pernah menyangka anaknya pulang membawa jam mewah, langsung mengambil langkah.
“Saya juga udah bilang sama dia, ‘Kak ini jam bukan hak kita’, bapaknya juga udah ngomong, ‘kita pulangin yah’,” ungkap sang ibu, yang kemudian berkoordinasi dengan ketua RW setempat.
“‘Memang bukan hak kita juga kak’,” tambahnya dengan nada tegas namun penuh kegelisahan.
Tak hanya bicara, keluarga itu pun mengembalikan jam tangan secara langsung, menunjukkan bahwa nurani masih hidup di tengah situasi genting.
Saat jam itu digenggam di tangan, ibu dari remaja tersebut mengaku syok.
Ia tak tahu bahwa benda itu bukan sekadar jam, tapi edisi terbatas, lengkap dengan surat dan sertifikat kepemilikan.
Sambil memandang tak percaya, ia berujar lirih: