Ia mengatakan pihak sekolah mengetahui kabar duka siswi terbaiknya meninggal dari informasi yang beredar.
Awalnya para guru dan siswa tidak percaya jasad perempuan yang ditemukan terbungkus karung putih di parit bawah perlintasan kereta api Desa Mojoranu adalah Rara yang sebelumnya hilang, Senin (15/5/2023) lalu.
"Awalnya saya tidak percaya, kita pastikan dulu saat ada konfirmasi dari Polsek Kemlagi dan Polres. Ternyata kejadiannya benar," jelasnya.
Guru ASN mengampu bidang Seni Budaya di SMPN Kemlagi ini mengaku awalnya juga tidak percaya bahwa pelaku adalah AB (15), teman sekelas korban.
"Dan saya juga kaget pelakunya AB, teman sekelas Rara," bebernya.
Menurut Ali, ada informasi bahwa pelaku sempat berpacaran dengan korban saat kelas VII semasa pembelajaran daring.
"Dulu pernah berpacaran katanya, saat kelas VII semasa pembelajaran daring. Tidak menyangka soalnya di kelas juga jarang ada komunikasi korban dan pelaku ini," ungkapnya.
Meski berstatus sebagai siswa SMPN 1 Kemlagi, pelaku AB yang juga masih di bawah umur tetap diproses sesuai hukum yang berlaku.
"Harapan mungkin pelaku dikasih hukuman yang setimpal dengan perbuatannya, kalau pelaku di bawah umur, kita serahkan ke pihak berwajib," tegas Ali.
Ditambahkan Ali, pelaku dikenal memiliki tabiat buruk dan sering keluar masuk BP di sekolahnya. "Pelaku sering berurusan dengan BP sekolah untuk masalah berkelahi dengan temannya, kenakalan remaja," ucap Ali.
Ditambahkan, pihak sekolah juga sudah berupaya mencari keberadaan Rara saat dikabarkan hilang oleh orangtuanya sebulan lalu.
"Kita menghubungi teman-temannya saat dikabarkan menghilang, kita serahkan ke kepolisian," tandasnya.
Seperti yang diberitakan, siswi SMPN 1 Kemlagi, AE alias Rara (15) tewas dibunuh teman satu kelasnya yang juga mantan pacarnya. Pelaku AB melakukannya diduga karena dendam lantaran ajakannya kembali berpacaran, ditolak oleh korban.
(TribunJakarta)
Diolah dari artikel di TribunJakarta.com