Berita Viral

Pamit Siswi SMP, Dibunuh gegara Tagih Uang Iuran, Pelaku Mantan Pacar, Diduga Dendam karena Ini

Editor: ninda iswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bukan hanya gegara uang iuran, ini dugaan motif mantan pacar bunuh siswi SMP di Mojokerto.

TRIBUNTRENDS.COM - Seorang siswi SMP berinisial AE alias Rara, tewas dibunuh oleh teman sekelasnya sendiri.

Sebelum ditemukan tewas, Rara dilaporkan hilang selama satu bulan.

Orangtua siswi SMP N 1 Kemlagi, Kabupaten Mojokerto ini tak menyangka momen tersebut menjadi pamitan terakhir Rara.

Orangtuanya telah melaporkan hilangnya sang anak kepada kepolisian.

Polisi lalu menangkap dua remaja yang diduga menmbunuh Rara yakni AB (15) dan AD (19).

Kaduanya ditangkap di rumahnya masing-masing pada Senin (12/6/2023) sekitar pukul 16.00 WIB.

Jasad Rara lalu ditemukan dalam kondisi terbungkus karung putih di parit persis di bawah perlintasan kereta api, di Dusun Karangnongko, Desa Mojoranu, Kecamatan Sooko, sekitar pukul 00.30 WIB dini hari.

Baca juga: ASTAGA! Siswi SMP di Mojokerto Dibunuh Teman Sekelas, Guru Syok, Korban Bendahara, Mantan Pelaku

Bupati Mojokerto bertakziah ke rumah siswi SMP yang meninggal di Desa Mojojajar, Kecamatan Kemlagi, Selasa (3/6/2023). (Kolase surya/mohammad romadoni)

Kasus pembunuhan siswi SMPN itu dibongkar Satreskrim Polres Mojokerto Kota.

Dugaan awal pembunuhan siswi SMP ini karena pelaku memiliki rasa dendam kepada korban.

Korban adalah bendara kelas dan saat itu pelaku tidur lalu dibangunkan ditagih bayar iuran kelas selama dua bulan.

Sedangkan ayah korban Atok Utomo memiliki dugaan lain. Pelaku diduga sakit hati lantaran korban menolak ajakan untuk kembali menjalin hubungan.

Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Wiwit Adisatria menjelaskan pihaknya mendapat laporan dari pihak keluarga terkait siswi SMPN 1 Kemlagi yang dikabarkan hilang sudah empat minggu, tepatnya pada Senin (15/5/2023) lalu.

Polisi melakukan penyelidikan dan menemukan bukti petunjuk berupa Handphone milik korban di yang berada di tangan warga membeli di salah satu toko seluler.

Dari pengakuan pemilik toko, yang bersangkutan menerima Handphone itu dari terduga pelaku AB.

Dari keterangan saksi-saksi yang diperkuat dengan bukti petunjuk itu Polisi akhirnya berhasil menangkap dua pelaku pembunuhan tersebut.

"Dari handphone itulah ada di seseorang melakukan penyelidikan didapat informasi terkait keberadaan terduga pelaku," jelasnya di Mapolres Mojokerto Kota, Selasa (13/5/2023).

Wiwit menyebut ada pelaku yang diamankan yakni A (15) dan NA (19) yang keduanya ditangkap, pada Senin (12/6) sekitar pukul 16.00 WIB.

"Ini pelakunya ada dua, yang satu ini masih anak kebetulan satu kelas korban dan pelaku kedua dewasa adalah teman dari A," ungkapnya.

Ia mengungkapkan motif sementara pembunuhan siswi SMP ini adalah pelaku memiliki rasa dendam kepada korban.

Korban adalah bendara kelas dan saat itu pelaku tidur lalu dibangunkan ditagih bayar iuran kelas selama dua bulan.

Baca juga: GARA-GARA Tagih Iuran, Siswi SMP Malah Dibunuh Teman Sekelas, Jasad Dinodai & Dibuang Pakai Karung

AE, siswi SMP di Mojokerto tewas dibunuh teman sekelasnya sendiri (Kolase TribunJatim/M Romadoni)

Pelaku sempat menjual Handphone milik korban senilai Rp 1 juta dan hasilnya dibagi dua.

Sedangkan, motor korban Honda Beat warna biru bernopol S 2855 TL disimpan di rumah pelaku AB.

"Jadi pelaku ini dendam saat dibangunkan korban menagih iuran kelas selama dua bulan belum dibayar, yang setiap minggu itu adalah 5 ribu dan ini sampai 40 ribu," bebernya.

Hasil autopsi sementara dari Tim Labfor Polda Jatim juga korban meninggal akibat kekurangan oksigen diduga dicekik pelaku AB.

"Korban dibunuh dibelakang rumah pelaku dari pengakuan pelaku mencekik korban sehingga sampai kehabisan oksigen dan meninggal. Eksekutor ini adalah malah pelaku anak (AB) teman korban sekelas," ucap Wiwit.

Masih kata Wiwit, pihaknya kini masih mendalami kasus ini lantaran pelaku dewasa (NA) diduga sempat melakukan bersetubuh terhadap korban.

"Jadi setelah dieksekusi masih kita dalami karena informasi yang kami dapatkan pelaku yang dewasa sempat melakukan persetubuhan dua kali, informasi ini masih terus kita dalami korban kemungkinan besar sudah meninggal," pungkasnya.

Ditambahkannya, pelaku anak di bawah umur tetap diproses di peradilan anak termasuk juga pelaku dewasa di pengadilan umum.

Sementara keduanya dijerat Pasal 340 KUHP, 338 KUHP Juncto Pasal 80 ayat 3 undang-undang perlindungan anak dan Pasal 365.

"Sementara itu dulu nanti hasil tim kami di lapangan melakukan penyidikan kemungkinan ada penambahan pasal nanti kami sampaikan secepatnya," katanya.

Pelaku Dikenal Akrab dengan Keluarga Korban

Pelaku berinisial AB (15), siswa kelas IX SMPN 1 Kemlagi sempat berpacaran dengan korban saat masih duduk kelas VII dan sudah putus.

Ayah korban, Atok Utomo (35) mengaku tidak menyangka putrinya meninggal secara tidak wajar akibat perbuatan teman sekolahnya sendiri.

Apalagi pelaku dikenal akrab dengan keluarganya saat korban masih duduk di kelas VII.

"Pelaku itu sering titip sepeda di sini, biasanya kalau titip sepeda saat saya sedang bekerja. Jadi yang lebih kenal (pelaku) adalah istri saya. Sekolahnya kan dekat sini," jelas Atok saat ditemui SURYA di rumah duka, Selasa (13/6/2023).

Atok mengungkapkan, dari informasi teman sekelasnya diketahui bahwa korban dengan pelaku dulu pernah berpacaran. Pelaku juga sempat meminta kembali menjalin hubungan dengan korban.

"Dari teman-teman sekolahnya begitu, istilahnya mantan kalau sebutan anak-anak sekarang. Kemarin juga ada yang bilang pernah 'ditembak' lagi, cuma (korban) menolak karena pelaku sudah berpacaran sama teman dekat Rara juga," bebernya.

Karena itu Atok berharap kasus yang menimpa anak sulungnya diusut tuntas meskipun pelaku anak di bawah umur. Dan pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya penyelidikan kasus ini ke Satreskrim Polres Mojokerto Kota hingga pelaku diseret ke meja hijau dan dihukum setimpal karena telah merenggut nyawa anak gadisnya.

"Meskipun berat berupaya untuk ikhlas, sesuai hukum yang berlaku saya serahkan sepenuhnya ke kepolisian. Harapan saya, ini selesai tuntas biar jelas semuanya, motifnya apa," ucap Atok.

Pihaknya mendesak polisi agar segera menuntaskan dan mengungkap motif pembunuhan anaknya.

"Motif yang sesungguhnya kan belum terungkap, motif asmara atau apa, masih teka-teki," pungkasnya.

AE alias Rara, siswi SMP dibunuh mantan pacar gegara tagih iuran kelas (Kolase Foto TribunJakarta)

Sosok Korban

Wali Kelas IX SMPN 1 Kemlagi, Ali Hamdi (28) mengungkapkan sosok Rara yang dibunuh mantan pacar.

Semasa hidup, korban dikenal sangat aktif di sekolahnya bahkan dipercaya oleh wali kelasnya menjadi bendahara di kelas IX SMP Negeri 1 Kemlagi tersebut.

Wali kelas IX SMPN 1 Kemlagi, Ali Hamdi (28) mengungkapkan, Rara berkepribadian baik dan aktif di sekolah, sampai dipercaya menjadi bendahara kelas. "Korban tidak pernah ada masalah dan aktif, makanya saya beri kepercayaan untuk menjadi bendahara kelas," Kata Ali saat ditemui di rumah duka Desa Mojojajar, Kemlagi, Selasa (13/6/2023).

Ia mengatakan pihak sekolah mengetahui kabar duka siswi terbaiknya meninggal dari informasi yang beredar.

Awalnya para guru dan siswa tidak percaya jasad perempuan yang ditemukan terbungkus karung putih di parit bawah perlintasan kereta api Desa Mojoranu adalah Rara yang sebelumnya hilang, Senin (15/5/2023) lalu.

"Awalnya saya tidak percaya, kita pastikan dulu saat ada konfirmasi dari Polsek Kemlagi dan Polres. Ternyata kejadiannya benar," jelasnya.

Guru ASN mengampu bidang Seni Budaya di SMPN Kemlagi ini mengaku awalnya juga tidak percaya bahwa pelaku adalah AB (15), teman sekelas korban.

"Dan saya juga kaget pelakunya AB, teman sekelas Rara," bebernya.

Menurut Ali, ada informasi bahwa pelaku sempat berpacaran dengan korban saat kelas VII semasa pembelajaran daring.

"Dulu pernah berpacaran katanya, saat kelas VII semasa pembelajaran daring. Tidak menyangka soalnya di kelas juga jarang ada komunikasi korban dan pelaku ini," ungkapnya.

Meski berstatus sebagai siswa SMPN 1 Kemlagi, pelaku AB yang juga masih di bawah umur tetap diproses sesuai hukum yang berlaku.

"Harapan mungkin pelaku dikasih hukuman yang setimpal dengan perbuatannya, kalau pelaku di bawah umur, kita serahkan ke pihak berwajib," tegas Ali.

Ditambahkan Ali, pelaku dikenal memiliki tabiat buruk dan sering keluar masuk BP di sekolahnya. "Pelaku sering berurusan dengan BP sekolah untuk masalah berkelahi dengan temannya, kenakalan remaja," ucap Ali.

Ditambahkan, pihak sekolah juga sudah berupaya mencari keberadaan Rara saat dikabarkan hilang oleh orangtuanya sebulan lalu.

"Kita menghubungi teman-temannya saat dikabarkan menghilang, kita serahkan ke kepolisian," tandasnya.

Seperti yang diberitakan, siswi SMPN 1 Kemlagi, AE alias Rara (15) tewas dibunuh teman satu kelasnya yang juga mantan pacarnya. Pelaku AB melakukannya diduga karena dendam lantaran ajakannya kembali berpacaran, ditolak oleh korban.

(TribunJakarta)

Diolah dari artikel di TribunJakarta.com