Meski terhimpit kebutuhan, namun Eko tak memaksakan diri untuk menerima banyak orderan ojek online lantaran membawa Lana.
Dikatakan Eko, setiap harinya ia hanya menerima lima hingga enam orderan ojek online dengan pendapatan berkisar Rp 60 ribu hingga Rp 70 ribu.
Setiap sang anak mengantuk atau lelah, Eko memilih untuk pulang ke kos untuk menemani sang anak.
"Kalau dia ngantuk di jalan kita pulang, mau dapat duit atau tidak kita pulang," ujar Eko.
Tak jarang Eko mengajak Lana untuk bekerja hingga pukul 23.00 WIB.
Bahkan, saat kondisi hujan, ia tetap membawa Lana untuk bekerja.
Baca juga: Driver Ojol Dapat Orderan Fiktif 110 Tusuk Sate, Berujung Sedekah ke Panti Asuhan, Sikapnya Dipuji
Sempat coba temui Ganjar dan Gibran
Diceritakan Eko, ia tak pernah berhenti untuk memperjuangkan agar putri tercintanya itu bisa kembali bersekolah.
Untuk memperjuangkan hak putrinya itu, Eko bahkan sempat mendatangi sejumlah pejabat seperti Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
"Saya datang ke Gubernur, kantor Gubernur di Semarang, ke rumah dinas juga sudah buat saya bertemu beliau,"
"Cuma mau ngomong unek-unek, kata Eko, Jumat (9/6/2023), dikutip dari TribunSolo.
Namun, usaha Eko itu pun tak berbuah manis alias nihil.
Pasalnya, ia mengaku sulit menemui Ganjar hingga Gibran.
“Jangan kok Gubernur, Wali Kota juga angel (sulit) ditemui,” ujarnya.
Ia pun menegaskan usaha itu ia lakukan semata-mata bukan untuk keperluan pribadinya, melainkan Lana yang masih membutuhkan pendidikan untuk masa depannya nanti.
(Tribunnews)
Diolah dari artikel di Tribunnews.com