Berita Viral

Dibuang di Usia 1 Bulan, Gadis Ini Balas Dendam Menolak Orangtua Kandungnya saat Sudah Dewasa

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lu saat masih bayi dan sudah dewasa

TRIBUNTRENDS.COM - Melansir Eva pada Sabtu (10/6/2023), gadis asal Tiongkok bermarga Lu (25) tinggal di Provinsi Jiangsu, Tiongkok Timur, berbagi melalui video di platfowm Douyin bahwa dia ditinggalkan orangtua kandungnya ketika masih berusia satu bulan.

Lu ditelantarkan orangtua kandungnya hanya karena di perempuan dan bukan anak laki-laki.

Lu baru mengetahui kebenaran mengejutkan ini saat usianya 19 tahun.

Ketika itu, orangtua kandung Lu datang menemuinya di rumah orangtua angkat dan memberitahu fakta tersebut.

Ilustrasi bayi (net via TribunnewsBogor)

Karena Lu kini sudah dewasa, orangtua kandungnya ingin ia kembali pada mereka.

Namun Lu menolak ajakan itu dan ingin tetap menjadi putri satu-satunya bagi orangtua angkat yang selama ini telah merawatnya.

Baca juga: MABUK Berat, Anggota TNI AD Tusuk Pengamen hingga Tewas, Kesal Ditagih Uang Sewa Sound System

Lu bercerita bahwa sejak ia menolak untuk bersatu lagi dengan ayah ibu kandung, dia terus-terusan diganggu oleh mereka.

Mereka bahkan memanggilnya tidak punya hati nurani dan jahat.

Orangtua kandung Lu juga menuduh bahwa orangtua angkatnya memberikan asuhan yang buruk, membuat Lu tidak mau menerima ayah ibunya yang asli.

Lu mengungkapkan bahwa orangtua kandungnya telah tinggal di rumah yang bagus sejak ia lahir.

Ini menunjukkan bahwa mereka cukup mampu untuk membesarkannya, tetapi tetap meninggalkannya.

Dua tahun setelah membuang Lu, orangtua kandungnya melahirkan seorang putra.

Baru-baru ini mereka mengirim seorang paman untuk menemui Lu, memberitahu bahwa adik laki-laki yang belum pernah ia temui akan segera menikah.

"Mereka tidak mengunjungi saya sekalipun dalam dua dekade.

Ilustrasi bayi dibuang (ohbulan.com)

Sekarang saya sudah dewasa, mereka ingin agar saya membantu pernikahan adik saya," kata Lu sedih.

Setelah postingan Lu tersebar pada akhir Mei 2023, netizen Tiongkok sangat marah atas tindakan orangtua kandung Lu.

Baca juga: Diam-diam Siti Punya Misi Khusus, Ikut ke Taiwan Jika Sha Wang Dideportasi, Takut Hal Ini Terjadi

Sementara itu, ayah dan ibu angkat Lu diketahui bekerja sebagai petani.

Mereka rela mengeluarkan banyak uang dan tenaga untuk mengadopsi Lu.

Mereka juga membesarkan Lu sepenuh hati sebagai anak tunggal di rumah.

Menurut South China Morning Post, tradisi preferensi anak laki-laki telah menyebabkan perbedaan gender yang parah di Tiongkok.

Fenomena preferensi anak laki-laki seperti aborsi berdasarkan jenis kelamin, terus memiliki anak hingga kelahiran anak laki-laki, dan penamaan perempuan yang seksis untuk mengungkapkan keinginan orangtua memiliki anak laki-laki di Tiongkok saat ini semakin ditentang.

Dalam beberapa bulan terakhir, masyarakat yang lebih muda mulai membuat gerakan feminis yang menolak pengistimewaan anak laki-laki hingga harus mengorbankan keturunan berjenis kelamin perempuan.

Pilu Pengamen Badut Difabel, Dibuang Orangtua Sejak Bayi, Hidup Sebatangkara: Mungkin karena Malu

Kisah pilu datang dari seorang pria yang berprofesi sebagai badut jalanan.

Semakin memilukan, pria bernama Joni (54) ini memiliki kondisi fisik yang berbeda.

Kabarnya, ia dibuang oleh orangtuanya sejak lahir.

Kendati demikian, Joni mengaku tak dendam pada kedua orangtuanya.

Bahkan, bila benar demikian, pria yang kini menyambung hidup sebagai badut difabel itu memaafkan kesalahan orang tuanya.

Joni masih memandang mereka kedua orang tuanya yang melahirkannya.

Namun, ia saat ini mengaku belum pernah mencari keberadaan mereka.

"Belum pernah cari ortu saya tapi ya walaupun saya punya iman biar lah enggak akuin diri saya (orang tua) tapi saya tetap mengampuni," katanya saat ditemui TikToker.

Baca juga: Istri Difabel Gendong Suami Cacat Kemana-mana, Malah Diselingkuhi, Nasib Si Wanita Mujur Usai Cerai

Joni, badut difabel yang dibuang orangtuanya (TikTok @joiwaypeduli)

Kisah Joni viral

Pengemis badut difabel bernama Joni (54) viral di media sosial usai dirinya menceritakan sepenggal kisah hidupnya nan pilu di media sosial TikTok.

Joni bertubuh mungil. Kedua kaki dan tangannya tak tumbuh normal semenjak lahir.

Saat ditemui seorang konten kreator TikTok, Joni yang saat itu berkostum badut sedang duduk di tepi jalan.

Di hadapannya, ia meletakkan sebuah kardus berisi uang pemberian orang yang melintas.

Joni mengaku terpaksa mengemis lantaran terdampak pandemi Covid-19.

"Saya dulu ngisi acara dari mal ke mal, ulang tahu anak-anak karena corona yaudah terpaksa begini (mengemis). Karena terpaksa, jujur saya sih malu," kata Joni.

Ia sebenarnya malu mengemis di pinggir jalan, tetapi terpaksa karena kebutuhan ekonomi.

Asal halal, ia memasang muka tembok demi mendapatkan secuil rezeki dan tak merepotkan orang lain.

Tak jarang selama mengais rezeki di jalanan, Joni menjadi sasaran petugas satpol pp.

Ia pernah ditangkap karena ketahuan mengemis di jalan.

Baca juga: GADIS Difabel Pacari Petugas Damkar, Kisah Cinta Curi Perhatian, Bermula dari Minta Pertolongan

Joni, badut difabel yang dibuang orangtuanya (TikTok @joiwaypeduli)

"Baru kemarin ditangkap Satpol PP, gara-gara begini (mengemis). Di sono macem-macem deh, ada yang dipukulin, ada yang apa macam-macam deh. Tapi saya sih enggak dipukulin," ceritanya.

Selama dua minggu Joni ditahan di panti.

Ia menceritakan sekelumit hidupnya yang terdengar pilu.

Joni tak pernah mengetahui siapa orang tua aslinya sejak dirinya lahir di dunia.

Orang tuanya mungkin merasa malu memiliki anak penyandang disabilitas seperti dirinya.

"Saya kan nggak punya orang tua mungkin karena orang tua kandung malu. Saya dikasih orang, saya hidup sebatang kara, ada yang bilang dibuang di tempat sampah ada yang bilang dikasih orang," ceritanya.

Dilahirkan tanpa mengetahui siapa orang tuanya, Joni mengaku berjuang sendiri demi menyambung hidup.

Ia pernah bekerja sebagai tukang semir sepatu dan penjaja kotak amal keliling.

(Tribun Trends)