"Saya dan istri saya berpandangan bahwa semiskin apapun kami, kami tetap harus menyekolahkan anak.
Karena saya tahu desa ini penuh dengan orang miskin, sedikit orang yang berpendidikan, sehingga tidak pernah bisa menjadi lebih baik.
Jadi saya tahu bahwa hanya pendidikan yang dapat membantu keluar dari kemiskinan.
Saya akan berusaha menyekolahkan mereka sampai tamat SMA, mendapatkan gelar untuk melamar ke perusahaan sebagai pekerja, agar tidak bertani.
Beberapa anak usia 4-5 tahun, saya juga menyekolahkan ke taman kanak-kanak di desa untuk diajari
banyak hal oleh guru," cerita Long.
Menyekolahkan anak-anak mereka, Long dan istrinya dapat bekerja dengan tenang, tanpa harus khawatir anak-anak mereka berkeliaran di tempat-tempat berbahaya atau kotor.
(TribunTrends/Tiara)