Berita Viral

Sosok Muhammad Adil, Bupati Meranti Gadaikan Kantor Bupati Senilai Rp 100 M, Dijuluki Pejabat Gila

Editor: Galuh Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok Bupati Meranti Non Aktif Muhammad Adil, berani gadaikan kantor bupati senilai Rp 100 miliar

TRIBUNTRENDS.COM - Inilah sosok Muhammad Adil, Bupati Kepulauan Meranti Non-Aktif yang berani menggadaikan dua kantor pemerintahan senilai Rp 100 miliar, kini bingung bayar cicilan.

Dua bangunan milik pemerintah yang digadaikan oleh Muhammad Adil adalah mess milik Dinas PUPR Meranti dan Kantor Bupati Kepulauan Meranti, Riau.

Kedua gedung tersebut digadaikan oleh Muhammad Adil ke bank dengan nilai mencapai Rp 100 miliar.

Sedang cicilan yang sudah dibayarkan baru Rp 12 miliar.

Karena tingkahnya itu, Muhammad Adil sampai dijuluki pejabat gila oleh anggota DPRD Provinsi Riau Eddy Mohd Yatim.

Simak profil Bupati Kepulauan Meranti, Muhammad Adil berikut ini yang dikabarkan ditangkap KPK. (via Tribunnews.com)

Dilansir dari Wartakotalive.com, Minggu (16/4/2023) Eddy Mohd Yatim menyatakan, kedua gedung tersebut digadaikan sebagai jaminan uang pinjaman ke bank senilai Rp 100 miliar.

Baca juga: SOSOK Marni, Viral Ogah Bayar Belanjaan di Alfamart karena Sudah Bayar Pajak, Keluarga Minta Maaf

"Ini benar-benar kerja gila. Masa bisa aset negara yang menjadi pusat pelayanan publik dan pemerintahan digadaikan," ungkap Eddy.

"Ini benar-benar kejahatan serius," terang Eddy.

Atas hal tersebut, dalam kasus yang menjerat Muhammad Adil, pihak bank turut menjadi sasaran pemeriksaan.

Pemeriksaan itu dilakukan lantaran pihak bank mau memberikan pinjaman dengan jaminan kantor pemerintahan.

"Saya minta agar aparat hukum juga mendalami persoalan itu," kata Eddy.

"Ada apa di balik bank mau menggelontorkan dananya. Ini perlu dibuka kepada publik," imbuhnya.

Lanjut Eddy mengungkapkan, Adil telah melanggar tugas dan wewenangnya selama menjabat sebagai Bupati Kepulauan Meranti.

"Tidak ada hak kepala daerah untuk menggadaikan aset daerah. Bahkan dia berkewajiban menjaga dan memelihara aset yang di daerahnya," sambungnya.

Sementara itu, menurut Plt Bupati Kepulauan Meranti, Asmar, dari Rp 100 miliar, baru 59 persen yang dicairkan pihak bank.

Halaman
123