"Dari dulu, sudah 20 tahun. Semenjak emak saya meninggal kayaknya," ujar dia.
Dalam kenangan Minah, kakaknya memang dikenal tak pernah melepaskan tas dari punggungnya.
Kemudian Minah mengaku bahwa ia tidak pernah tahu dengan isi yang ada di dalam tas kakaknya itu sebelum meninggal.
"Itu mah saya enggak tahu, baru ketahuannya pas tadi aja, itu yang ngitung pokoknya banyak banget dah," imbuh dia.
Uangnya akan disumbangkan
Setelah dikumpulkan, uang ratusan juta rupiah milik Minan rencananya akan dipakai untuk berbagai hal yang baik, mulai dari biaya pengajian, berkurban hingga disumbangkan.
"Buat pengajian sampai tujuh hari, terus 40 hari, terus mau berkurban atas nama dia (Minan) sama mau bikin makam," ujar Minah.
Selain itu, sisa uang yang ada nantinya juga akan disumbangkan ke masjid dan anak yatim piatu.
Minah meyakini uang yang disimpan Minan bisa menjadi tabungan buat kakaknya di akhirat kelak.
"Kalau ada lebih, sisanya saya mau zakatin ke anak yatim piatu, sama sumbangin ke masjid, karena itu buat dia nanti di akhirat. Saya mah ikhlas dunia akhirat," tutur Minah.
Sebagai informasi, Minan ditemukan meninggal dunia oleh warga berinisial A sekitar pukul 10.20 WIB, Senin.
Saat itu, saksi merasa curiga karena posisi korban terlihat hanya duduk bersandar di depan SPBU.
Setelah dicek warga, ternyata korban sudah meninggal.
Kepolisian Resor (Polras) Metro Depok menyatakan, Minan diduga tewas akibat sakit.
Kesimpulan itu berdasarkan pemeriksaan terhadap jasad Minan oleh tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) pada Senin (13/2/2023).
"Dari hasil inafis tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
Dan Minan meninggal dikarenakan sakit," kata Kasie Humas Polres Metro Depok AKP Elni Fitri saat dikonfirmasi, Selasa (14/2/2023).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Meninggalnya ODGJ di Depok: Dari Simpan Uang Rp 100 Juta hingga Berkah bagi Anak Yatim"