TRIBUNTRENDS.COM - Menjadi istri kedua memang harus siap dengan segala resikonya.
Mulai dari waktu hingga kasih sayang yang terbagi, mereka juga harus siap dengan berbagai tudingan miring dan sanksi sosial yang akan didapatkan.
Kisah menjadi istri kedua kali ini datang dari seorang wanita sebut saja Maria.
Melalui program Realiti dengan episode Aku Bukan Perampas, Maria menceritakan kehidupannya sebagai istri kedua.
Perjalanan Maria menjadi istri kedua berawal ketika ia mendapatkan tawaran pekerjaan di sebuah perusahaan.
Hari pertama bekerja, Maria berlaku sopan dan baik pada semua karyawan di perusahaan tersebut termasuk dengan seorang pria bernama Taufik.
Maria pun bekerja diawasi langsung oleh Taufiq.
Baca juga: Heboh Aktor Nikahi Pelakor, Wanita Pamer Kehidupan Poligami, Jadi Istri Kedua, Hubungan dengan Madu
Maria dan Taufiq juga menyelesaikan segala urusan kantor bersama.
"Saya fresh graduate. Saya bekerja di sebuah perkantoran di bawah pengawasan pria bernama Taufiq. Saya baik pada semua senior. Suatu ketika, saya mendengar Taufiq ada jadwal meeting dan saya senang karena akan menemaninya," tutur Maria, seperti TribunTrends kutip dari Ohbulan.
"Saat berada di kantor, kami bekerja sama dengan orang lain juga, tapi saya memang lebih senang bertanya ke Taufiq soal urusan pekerjaan. Saya juga tahu Taufiq merupakan suami orang. Tidak ada perasaan cinta saat itu," lanjutnya.
Tiba suatu ketika, Maria dan Taufiq keluar berdua.
Terlalu sering jalan berdua dengan Taufiq, Maria mulai merasakan ketertarikan karena pria tersebut baik dan perhatian.
Kendati demikian, Maria tidak terpikirkan untuk menjalin hubungan lebih serius dengan Taufiq.
"Saya juga melihat dia (Taufiq) suka pada saya. Teman di kantor juga merasakan hal serupa. Saya sendiri tidak masalah dengan hal itu. Tapi saya tidak tahu apakah Taufiq sudah mendapat persetujuan dari istrinya atau belum saat itu," kata Maria.
Sampai suatu ketika, Maria bertemu dengan istri Taufiq.
Istri Taufiq langsung menyebutnya sebagai pelakor dan perampas.
Baca juga: Aktor Selingkuh, Diam-Diam Sudah Nikahi Pelakornya, Ibu Meradang: Saya Tidak Ridho dan Tak Terima
"Taufiq ada di situ. Saat itu dia (istri Taufiq) mendatangi kantor. Taufiq pun mengajak kami pulang untuk menyelesaikan semuanya. Saat itu Taufiq akhirnya memberitahukan pada istrinya kalau kami sudah resmi menikah," tutur Maria.
"Saat itu kami izin akan pergi ke luar negeri, tapi sebenarnya kami menikah di Thailand dan sudah berjalan 4 tahun," lanjutnya.
Ditanya apakah tidak memikirkan perasaan istri pertama, Maria mengaku hal tersebut bukan urusannya dan ia tidak perlu memikirkan.
Menurut Maria, Taufiq lah yang harusnya bertanggung jawab dan menyelesaikan maalah ini.
"Saya rasa itu menjadi urusan dia dengan istri pertama. Saya tidak terima dituduh istri pertamanya sebagai pelakor. Rasa ini datang tiba-tiba, bukan saya yang meminta. Kami memang sudah berjodoh," ujar Maria.
Keluarga Maria bahkan juga menyetujui dirinya menjadi istri kedua Taufiq.
"Keluarga saya oke dan tidak masalah saya menjadi istri kedua. Taufiq suami yang baik, dia memberi nafkah cukup. Hubungan dia dengan keluarga saya juga baik. Hanya saja sebagai istri kedua, saya sering berkorban urusan bermalam. Taufiq jarang pulang sehingga saya tidak seperti pasangan suami istri yang lain," tutur Maria.
Maria menuturkan bahwa saat ini Taufiq dan istri pertama sedang dalam proses cerai.
Meski sudah merebut suami orang, Maria tidak terima dirinya disebut pelakor.
Maria malah meminta istri pertama Taufiq untuk introspeksi diri mengapa sang suami sampai berpaling padanya.
"Situasi sekarang masih sama dan belum membaik. Istri pertama menggugat cerai dan proses masih berjalan. Saya tidak peduli, asal jangan memanggil saya dengan sebutan pelakor karena saya tidak merampas. Saya dan taufiq juga tidak menyangka akan sejauh ini. Saya rasa istri pertama harusnya berpikir mengapa Taufiq mencari orang lain. Mungkin dia (istri pertama) ada kekurangan," pungkasnya.
TAK Mau Istrinya Senasib dengan Ibu, Aktor Ogah Tiru sang Ayah 5 Kali Poligami: Tak kan Ada Keadilan
Seorang aktor tak mau meniru kelakuan ayahnya yang poligami sampai lima kali.
Memperlakukan istri seperti ibunya, itulah yang dilakukan aktor asal Malaysia, Edika Yusof.
Edika Yusof rupanya berasal dari keluarga yang mengamalkan poligami.
Tak hanya sang ayah, semua kakak dan adik Edika Yusof rupanya juga melakukan poligami.
Namun hal tersebut rupanya tidak dilakukan oleh Edika Yusof.
Baca juga: BELUM Setahun Suami Meninggal, Artis Cuek Nikah Lagi, Tak Takut Dihujat: Tak Ada Dalil Itu Dosa
Aktor tampan ini mengaku tak ingin istrinya bernasib seperti sang ibu yang dipoligami sang ayah.
Blak-blakan Edika Yusof menyebut sejatinya tak ada keadilan dalam poligami tersebut.
Mengutip dari Ohbulan.com, Minggu (15/1/2023), Edika Yusof bercerita dirinya selalu menganggap sang istri, Nor Hidayah Yusri sebagai teman hidupnya.
Oleh sebab itu, Edika Yusof tak ingin sang istri merasakan pahitnya yang dialami ibunya.
Edika Yusof menjelaskan jika tak hanya sang ayah, namun kakak dan adiknya juga melakukan poligami.
Namun beberapa malah berujung perceraian.
Baca juga: Aktor Poligami dengan Karyawan Sendiri, Hijrah Setelah Mimpi Wafat, Istri Pertama Kelola Bisnis Ini
"Adik-beradik saya, macam adik dan abang saya ada kahwin dua, bapa saya sendiri kahwin lima tapi cerai satu la yang empat dia simpan la, kuota kan.
Saya nampak adik yang muda dari saya kahwin dua lepastu cerai begitu juga abang saya." ungkap Edika Yusof.
Meski begitu, rupanya Edika tak meniru langkah ayah, kakak dan adiknya.
Bukan ingin menunjukkan dirinya hebat, namun Edika hanya ingin melakukan yang terbaik.
Pasalnya meski sang ayah punya banyak istri, namun hanya satu orang yang menjaganya yakni sang ibu tercinta.
"Saya bukan nak tunjuk hebat yang saya ada satu isteri tapi saya cuba jadi yang terbaik sebab orang yang menjaga saya, ibu saya.
Dia merupakan isteri yang kedua." jelasnya
Diceritakan Edika Yusof, sejak sang ayah menikah lagi, sang ibu tetap setia.
Meski suaminya menikah hingga lima kali, namun ibu Edika Yusof tak membalasnya dengan menikah juga.
Sebaliknya, ibu Edika Yusof seorang dirin membesarkan ketiga anaknya.
Sementara sang suami harus membagi perhatiannya untuk keempat istri dan anak-anaknya yang lain.
Melihat perjuangan sang ibu itulah yang membuat Edika engga mengkhianati sang istri.
Ia tak ingin Nor Hidayah merasakan apa yang dirasakan sang mertua.
Baca juga: Ingat Trie Utami? Penyanyi yang Pilih Cerai Ketimbang Dipoligami, Begini Nasibnya Sekarang
"Daripada bapa saya kahwin yang ketiga mak saya tak pernah kahwin dengan sesiapa.
Jadi dia besarkan kita bertiga anak lelaki dia, kerja siang malam untuk besarkan kita.
Jadi saya respect mak saya, saya nampak apabila ditinggalkan seorang lelaki, apa yang akan dihadapi oleh seorang perempuan atau ibu tunggal.
Jadi salah satu sebab membuat saya takkan tinggalkan isteri saya ialah sebabkan itu." haru Edika Yusof.
Bagi Edika Yusof, poligami tidak mudah untuk dilakukan.
Tak hanya itu, Edika Yusof juga merasa sejatinya tak ada keadilan di dalam sebuah poligami.
"Bukan senang.
Macam orang kata, mana adil tak adil, memang saya tengok tak boleh adil pun.
Kalau nak bagi seorang satu juta boleh adil, tapi dari segi masa, anak, kasih sayang tak boleh timbangkan.
Jadi, tak ada keadilan dalam tu.
Cuba kita lelaki, kalau perempuan boleh kahwin dua, mesti tak boleh.
Jadi sama sahaja, you have to put yourself inside their shoes.
Apa sekali pun kita nak tunjuk kita hebat macam mana pun seorang lelaki, kita datang daripada seorang perempuan." jelasnya.
Edika Yusof mengaku soal tenaga pria memang kuat, namun perihal pikiran dan hati kaum pria lemah.
Untuk itulah, Edika Yusof merasa perlu seorang pria menjaga perasaan seorang wanita.
Tak dipungkiri, Edika Yusof sempat ditanya sang ibu mengapa tak menikah lagi saat sang istri sakit keras.
Namun lagi-lagi Edika Yusof memilih setia dan hanya mencintai sang istri.
"Kita tak kuat, mungkin dari segi kudrat dan tenaga.
Tapi daripada minda dan hati kita lelaki ni tak sekuat itu.
Jadi kita perlukan seorang perempuan untuk kuatkan kita.
Arwah mak saya pun pernah cakap, wife saya sakit, anak saya masih bayi lagi kenapa tak cari isteri lain.
Saya cakap kepada mak saya apa yang berlaku pada isteri saya boleh berlaku kepada isteri yang lain juga.
Jadi susah sebab saya tak nampak dekat mana ada keadilan tu.
Sebab bila bapa saya kahwin empat tu saya nampak, saya tak nampak keadilan," tutupnya.
(TribunTrends/Ninda/Mona)