NASIB Nahas, Lepas dari Kakak Toksik, Gadis Remaja Bertemu Pacar yang Tega Jual Dirinya Demi Sabu

Editor: Suli Hanna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - remaja dijual pacar demi beli sabu

TRIBUNTRENDS.COM -Nasib nahas dialami seorang gadis remaja di Samarinda.

Lepas dari cengkeraman kakak toksik, ia bertemu dengan orang yang tak kalah toksik.

Pacar yang ditemui setelah kabur dari rumah tega menjual dirinya demi sabu.

Miris! Saat ditemui, tubuh korban memar, bengkak & mata lebam.

Di usianya yang terbilang masih remaja, Kamboja (bukan nama sebenarnya) sudah terjerumus ke dalam gelapnya dunia prostitusi online.

Baca juga: HEBOH Private Party di Depok, Dihadiri 400 Remaja, Tiket Capai Rp 8 Juta Per Orang, Ada Kejanggalan

Baca juga: VIRAL Aksi Gadis Remaja Sewa Bioskop Habiskan Uang Rp 5 Juta Hanya Demi Bisa Nonton Berduaan

Miris! Seorang Remaja di Samarinda Dijual Pacar Demi Sabu, Tubuh Korban Memar, Bengkak & Mata Lebam (TRIBUNKALTIM.CO / RITA LAVENIA)

Kepada TribunKalara.com, gadis belia ini mengaku terpaksa melakoni pekerjaan haram tersebut, karena dijebak oleh pacarnya sendiri, sebut saja Batitong (20).

Saat ditemui di Polsek Sungai Pinang, Kamboja nampak lusuh dengan hanya mengenakan kaos oblong dan celana legging serta sepadang sendal jepit yang nampak kebesaran.

Nampak juga mata sebelah kirinya bengkak dan memar, dengan sebuah lebam di leher.

"Aku di tendang sama pacarku karena semalam tidak mau melayani tamu," keluh gadis manis berambut ikal panjang ini.

Ia menjelaskan awal perjumpaannya dengan Batitong saat dirinya kabur dari rumah pada awal Mei 2022 lalu akibat sering dipukuli oleh sang kakak.

"Ketemu di rumah teman, langsung diajak pacaran. Karena baru putus jadi saya mau," terang Kamboja.

Parahnya, empat hari menjalin hubungan, Batitong langsung meminta Kamboja melayaninya layaknya suami sendiri.

"Katanya mau nikahin Aku jadi aku mau (menjalin hubungan layaknya suami istri)," bebernya.

Namun habis manis sepah dibuang. Batitong justru secara diam-diam menjual Kamboja melalui aplikasi berbasis online.

"Waktu itu saya di kos-kosan teman daerah (Jalan) Hidayahtullah. Tau-tau pacar saya bawa om-om," terangnya.

Halaman
12