Sehingga, Youtuber pun bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari untuk mempromosikan produk dari beragam vendor, di luar dari adsense.
"Kalau branding atau identitasnya tidak jelas, vendor akan bingung karena target pasarnya pastinya juga kurang jelas," jelas Eno.
Terlepas dari skill dan branding, pria yang akrab dipanggil "Bang Eno" ini juga menyebutkan beberapa cara lain yang bisa dilakukan oleh para Youtuber.
Beberapa di antaranya seperti menjual berbagai merchandise, mencari pekerjaan di luar Youtube, serta mencoba peruntungan di kegiatan live stream yang kini tengah naik daun.
Baca juga: SIAPA Livy Renata? Simak Profil YouTuber Gamers yang Tengah Viral, Ucapannya Sering Jadi Sorotan
Baca juga: Konten YouTube Tak Selalu Mulus, 5 YouTuber Ini Pernah Tuai Kontroversi karena Video yang Dibuat
Tidak harus yang terbaru untuk menarik penonton
Untuk para pengulas (reviewer) gawai atau tech Youtuber, pemilik kanal YouTube GadgetGaul, Hadi Gunawan mengatakan bahwa pengelolaan budget untuk membuat konten bisa lebih diperhatikan.
Pertama-tama, para tech Youtuber, menurut Hadi, perlu untuk mengoptimalkan penghasilan dari komisi program affiliate.
Caranya adalah dengan membahas beragam konten aksesori gadget yang unik dan terjangkau.
Tech Youtuber sendiri biasanya membahas sebuah gadget yang baru saja meluncur.
Meski demikian, Hadi mengungkapkan bahwa mereka sebenarnya bisa membuat konten dengan gadget yang "berumur".
"Gadget-gadget lawas juga bisa jadi konten yang menarik banyak penonton, jadi tidak harus selalu beli gadget terbaru," kata Hadi.
Selain itu, para Youtuber yang mengulas gawai juga bisa meminjam perangkat dari tech Youtuber lain.
Hal seperti ini efektif dilakukan jika gadget yang diincar tergolong baru dan harganya mahal, sehingga mereka yang terkendala biaya masih bisa produktif namun masih tetap menghemat uang.
"Kalau mau bahas gadget mahal, tidak harus selalu beli baru.
(Pengulas) bisa pinjam atau membeli perangkat bekas (second) dari rekan tech Youtuber lain," imbuh Hadi.