Karena saya masih muda dan sedang merintis, saya meminjam uang seorang teman untuk membeli oven.
Saya juga membeli peralatan yang paling dibutuhkan untuk membuat kue," cerita Vuong.
Awalnya, Vuong membuat kue untuk diberikan secara gratis pada orang-orang.
Lambat laun banyak orang menyukai kuenya.
Vuong mulai mengambangkan diri dengan membuat kue tart berdekorasi sederhana.
Hingga kini, 4 tahun sudah ia berbisnis membuat kue tart.
Vuong sangat bangga karena ia termasuk yang cepat mahir membuat kue.
Dari bisnisnya itu, pendapatan Vuong meningkat tajam.
Kini dalam sebulan ia bisa meraih keuntungan hingga Rp 16 juta.
Meski tak lagi bisa menekuni hobinya menjadi pemandu wisata, Vuong bisa menghabiskan sebagai keuntungannya untuk travelling.
Keluarganya pun beralih sangat mendukung bisnisnya ini.
"Dari orang yang tidak tahu apa-apa tentang kue, saya belajar membuat berbagai jenis kue.
Kebanyakan saya pelajari otodidak dari buku atau YouTube.
Saya juga berusaha berteman dengan banyak orang dari bidang yang sama.
Kemudian ketika saya mulai punya penghasilan, saya mengambil kelas khusus untuk mengembangkan kemampuan," ungkap Vuong.
Menurut Vuong, membuat kue tart memiliki kesulitannya sendiri.
Langkah pembuatan kue harus benar dari awal, jika tidak maka akan merusak keseluruhan hasilnya.
Sebagai pebisnis kue, Vuong juga cukup cerdas membaca pasar.
Ia membuat kue musiman seperti kue bulan, kue bertema Natal, hari raya, kue ulang tahun, dan kue dengan dekorasi moderen.
Dalam setiap kue yang ia buat, Vuong selalu mengerahkan seluruh tenaga.
Hasilnya? Pelanggan sangat suka dengan kue-kue Vuong yang cantik.
"Saya benar-benar harus berterima kasih pada pelanggan saya.
Mereka telah memilih mempercayai saya di antara ribuan pembuat roti lainnya."
(TribunTrends/Amr//Galuh)