Uniknya, mereka tidak berkomunikasi dengan bahasa Inggris.
Melainkan Broma dan Hafiz berkomunikasi dengan mengandalkan aplikasi terjemahan.
Keduanya diketahui bertemu pada enam tahun lalu dan menjalin hubungan cinta jarak jauh.
Tak disangka, Broma pergi ke Pakistan untuk bertemu dan menikah dengan Hafiz.
Pernikahan tersebut berlangsung dengan budaya tradisional Pakistan.
Pada pernikahannya, terlihat Broma sangat bahagia saat mengenakan gaun pengantin berwarna merah.
Di saming itu, Hafiz mengaku sangat bahagia menjadi suami dari Broma meski istrinya berusia 55 tahun lebih tua darinya.
"Saya sangat mencintainya," ungkap Hafiz.
Ia juga berjanji akan mencintai Broma dengan sepenuh hati.
"Jika dia sedikit lebih tua, tidak apa-apa, saya mencintainya."
"Jika dia sedikit kelebihan berat badan, tidak apa-apa, saya masih mencintainya."
"Saya tidak punya masalah," lanjutnya.
Sebelum menikah dengan Broma, ternyata Hafiz dijodohkan keluarga dengan sepupunya yang berusia 18 tahun.
Namun ia tidak mau dan memilih pergi.
Hafiz lebih memilih wanita yang usianya lebih tua 55 tahun darinya untuk dijadikan istri.
Lantas bagaimana tanggapan keluarga atas pernikahan Hafiz?
Tak sedikit orang yang menyebut jika keluarga Hafiz tidak setuju.
Nyatanya terbalik 180 derajat.
Keluarga Hafiz malah sangat gembira dan mendukung pernikahan itu.
Anggota keluarga sepakat untuk mengatur dan menghadiri pesta pernikahan agar Broma dan Hafiz memiliki hari pernikahan yang lengkap dan sempurna.
(TribunTrends.com/Nafis)