"Masa itu sekitar 2012, selama 21 hari ibu dekat ICU, kami tak pernah putus berdoa.
Alhamdulillah keajaiban terjadi atas kuasa Allah, ibu sadar.
Ibu memang orang yang kuat.
Sebab itu saat ibu ditidurkan, kamu berharap ada keajaiban terjadi lagi.
Kami tak putus berdoa dan baca yasin.
"Dua hari selepas ibu ditidurkan pada 3 September, ibu buka mata dan beri respon.
Kami lega, dan merasa ini pertanda ibu akan pulih." kenang Ara.
Namun siapa sangka, kondisi sang ibu malah memburuk saat kadar oksigen dan darah turun mendadak.
Hingga akhirnya Ara mendapat kabar sang ibu telah tiada pada 14 September 2021 lalu.
Ara dan keluarga pun mencoba untuk ikhlas.
Mereka menyadari sang ibu sudah terlalu menahan sakit selama ini.
"Pada 14 September, ibu menyerah, kami diberi tahu ibu lebih memilih surga, ibu pergilah, kami ikhlas. kami tahu ibu sudah lelah.
Tunggu kami di surga." kata Ara tegar.
Selepas mengunggah kepergian sang ibu, Ara mengaku terharu warganet mengirimkan doa dan dukungan untuknya dan keluarga.
"Terlalu ramai orang mendoakan ibu hingga sekarang.
Bagi mereka yang masih ada ibu, hargailah selagi masih ada waktu dan kesempatan.
Rindu pada orang yang jauh bisa terobati dengan telepon, tapi rindu pada orang yang terpisah alam ni memang sakit." pilu Ara.
(TribunTrends/Octavia Monalisa)