Breaking News:

4 Anggota DPR RI yang Dinonaktifkan Usai Kericuhan dan Penjarahan Rumah, Terbaru Eko Patrio

Berikut deretan anggota DPR RI yang dinonaktifkan setelah demo dan penjarahan rumah. Terbaru ada Eko Patrio.

|
Editor: Suli Hanna
YouTube Tribun Banten
ANGGOTA DPR DINONAKTIFKAN - Berikut deretan anggota DPR RI yang dinonaktifkan setelah demo dan penjarahan rumah. Terbaru ada Eko Patrio. 

TRIBUNTRENDS.COM - Gelombang gejolak politik dan sosial yang membara di Indonesia menyisakan luka mendalam bagi para anggota DPR RI.

Beberapa di antaranya kini harus menanggung konsekuensi paling berat, yaitu dinonaktifkan dari jabatannya akibat pernyataan kontroversial dan insiden penjarahan rumah yang melibatkan nama mereka.

Berikut ini adalah daftar anggota DPR RI yang resmi dinonaktifkan, sekaligus kisah di balik keputusan yang mengguncang dunia politik nasional:

1. Ahmad Sahroni: Dari Kontroversi Pernyataan hingga Rumah Dijarah Massa

Ahmad Sahroni, nama yang beberapa waktu terakhir menjadi sorotan, resmi dinonaktifkan sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem mulai Senin, 1 September 2025.

Keputusan ini diumumkan oleh Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Hermawi F. Taslim, melalui siaran pers pada Minggu (31/8/2025).

"Bahwa dalam perjalanan mengemban aspirasi masyarakat ternyata ada pernyataan dari pada wakil rakyat khususnya Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem yang telah menyinggung dan mencederai perasaan rakyat, dan hal tersebut merupakan penyimpangan terhadap perjuangan Partai NasDem," ungkap Hermawi.

Sahroni sempat membuat gaduh publik dengan pernyataannya yang sangat keras terkait desakan pembubaran DPR. Ia menyebut kritik itu sebagai sikap "mental orang tolol sedunia."

"Mental manusia yang begitu adalah mental orang tertolol sedunia. Catat nih, orang yang cuma bilang bubarin DPR itu adalah orang tolol sedunia.

Kenapa? Kita nih memang orang semua pintar semua? Enggak bodoh semua kita," ujar Sahroni saat kunjungan kerja di Polda Sumut, Jumat (22/8/2025).

Namun kontroversi belum berakhir. Rumah Sahroni di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, menjadi sasaran amuk massa pada Sabtu (30/8/2025). Benda-benda berharga mulai dari perabotan rumah tangga hingga koleksi pribadi seperti patung Iron Man dan Spider-Man raib dibawa warga.

Seorang saksi mata mengungkapkan, “Datang dari sono, enggak tahu dari mana itu. Cuma ada yang dari Bahari, ada yang dari Cilincing, ada yang dari Kemayoran. Turun semua.”

2. Nafa Urbach: Dinonaktifkan Karena Pernyataan yang Dinilai Melukai Publik

Tak hanya Sahroni, Nafa Urbach juga menjadi korban gelombang penonaktifan oleh Partai NasDem yang dipimpin Surya Paloh. Bersama Sahroni, ia dinyatakan nonaktif per 1 September 2025.

Hermawi F. Taslim menegaskan bahwa keputusan ini diambil berdasarkan pernyataan kontroversial mereka yang dinilai bertentangan dengan nilai-nilai perjuangan partai.

"Bahwa atas pertimbangan hal hal tersebut di atas, dengan ini DPP Partai NasDem menyatakan terhitung sejak hari Senin, 1 September 2025 DPP Partai NasDem menonaktifkan saudara Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach sebagai Anggota DPR-RI dari Fraksi Partai NasDem," tambah Hermawi.

Nafa sebelumnya membela kenaikan tunjangan anggota DPR dengan alasan macetnya perjalanan dari kantor hingga Gedung DPR RI di Kebayoran.

Baca juga: Massa Berhasil Jebol Gerbang Utama Gedung DPR RI, Sudah Dihadang TNI dan Brimob

Apa yang dulu pernah dijanjikan oleh Uya Kuya sebelum jadi Anggota DPR RI Janji akan turun temui masyarakat dan jadi percontohan.
Apa yang dulu pernah dijanjikan oleh Uya Kuya sebelum jadi Anggota DPR RI Janji akan turun temui masyarakat dan jadi percontohan. (TRIBUNNEWSHERUDIN)

3. Uya Kuya: Joget di Sidang MPR dan Rumah Dijarah

Surya Utama alias Uya Kuya menjadi salah satu wajah dari Partai Amanat Nasional (PAN) yang mendapat sanksi berat: dinonaktifkan dari DPR RI sejak 1 September 2025. Keputusan ini diumumkan oleh Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi.

"Mencermati dinamika dan perkembangan saat ini, DPP PAN memutuskan untuk menonaktifkan Saudaraku Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio) dan Saudaraku Surya Utama (Uya Kuya) sebagai Anggota DPR RI dari Fraksi PAN DPR RI, terhitung sejak hari Senin, 1 September 2025," ujar Viva dalam keterangan resmi Minggu (31/8/2025).

Penonaktifan ini menyusul kritik pedas atas aksi berjoget Uya Kuya dan Eko Patrio saat Sidang Tahunan MPR RI pada 15 Agustus 2025, yang dianggap tidak sensitif di tengah kesulitan ekonomi rakyat.

Belum selesai, rumah Uya Kuya di Jakarta Timur juga menjadi sasaran amuk massa, yang masuk berjubel dan merusak properti dengan teriakan "Hancurin!"

4. Eko Patrio: Dari Joget Kontroversial hingga Rumah Dirusak Massa

Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio, rekan sefraksi Uya Kuya, ikut pula dinonaktifkan oleh PAN.

Dinonaktifkan secara bersamaan dengan Uya, ia juga menjadi sasaran kemarahan publik.

"Aksi keduanya dan beberapa anggota DPR menimbulkan pro dan kontra di tengah kesulitan ekonimi masyarakat Indonesia," tulis sejumlah media.

Eko sempat membalas kritik dengan canda, “Biar jogednya lebih keren pakai sound ini aja,” namun hal tersebut justru memperburuk citranya di mata publik.

Rumahnya di Jakarta Selatan ikut dijarah massa yang membawa barang-barang dari kediamannya dengan karung dan koper.

Penjarahan Rumah Anggota DPR: Gelombang Amarah yang Tak Terbendung

Serangkaian penjarahan ini diawali dari rumah Ahmad Sahroni, lalu berlanjut ke kediaman Eko Patrio dan Uya Kuya.

Video insiden-insiden tersebut viral di media sosial, memperlihatkan warga mengambil berbagai perabotan, dokumen penting, dan barang elektronik dengan santai namun penuh kemarahan.

Warga yang menyaksikan kejadian tersebut hanya bisa pasrah, mengungkapkan dengan getir, "Ya itu lah, balik lagi mulutmu harimaumu."

Politik yang Memanas dan Masa Depan Tak Pasti

Keempat nama yang dinonaktifkan ini menjadi simbol pergolakan hebat antara wakil rakyat dan masyarakat yang merasa dikhianati.

Di tengah hiruk-pikuk politik dan demonstrasi nasional yang menuntut reformasi DPR, keputusan partai-partai besar untuk menonaktifkan mereka tampak sebagai upaya untuk meredam amarah publik.

Namun, kerusuhan dan keretakan kepercayaan ini meninggalkan pertanyaan besar: Bisakah politik Indonesia pulih dari luka yang membekas ini?

Sementara itu, masyarakat dan pengamat menanti langkah selanjutnya dari pemerintah yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto untuk membawa bangsa ini keluar dari pusaran krisis kepercayaan dan keresahan.

(TribunTrends.com/ TribunSumsel.com/ Disempurnakan dengan bantuan AI)

Sumber: Tribun Sumsel
Tags:
DPREko PatrioAhmad SahroniNafa UrbachUya Kuya
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved