Demo Buruh
Tak Lari dari Api, Abay Pilih Kembali Demi Menolong: Staf DPRD Makassar Gugur Usai Selamatkan Rekan
Abay, Staf Humas DPRD Makassar, menjadi salah satu korban dalam tragedi pembakaran Gedung DPRD Makassar, Jumat (29/8/2025) malam.
Editor: jonisetiawan
TRIBUNTRENDS.COM - Udara duka begitu terasa menyesakkan di lorong sempit menuju Jl Balang Baru 2, Kelurahan Balang Baru, Kecamatan Tamalate.
Di sanalah, rumah duka Muhammad Akbar Basri, atau yang akrab disapa Abay, disesaki ratusan pelayat yang datang untuk mengantar kepergian seorang insan muda yang gugur dalam tugas, di usia yang masih sangat belia, 28 tahun.
Sepanjang jalan menuju rumah duka, karangan bunga duka cita berjejer rapi. Seolah menjadi saksi bisu atas kehilangan besar yang dirasakan tak hanya oleh keluarga, tapi juga kolega dan masyarakat Makassar.
Abay, Staf Humas dan Protokol DPRD Kota Makassar, menjadi salah satu korban dalam tragedi pembakaran Gedung DPRD Makassar, Jumat (29/8/2025) malam.
Baca juga: Abay Tulis Story Bela Affan, Nasib Membawanya pada Takdir Serupa, Tutup Usia dalam Api dan Kekacauan
Dalam kekacauan yang membara, dia tak memilih untuk menyelamatkan diri sepenuhnya. Ia justru memilih kembali masuk ke dalam kobaran api untuk menolong orang lain.
“Terjebak di bagian Humas lantai 2,” ujar Muh Triadi Danial (28), rekan kerja Abay, saat ditemui di rumah duka.
Menurut penuturan Triadi, Abay sempat berhasil keluar dari gedung yang terbakar, setelah membantu mengevakuasi rekan-rekan kerjanya.
Namun panggilan jiwanya belum selesai. Ketika mengetahui Staf Fraksi PDIP DPRD Makassar, Sahrinawati, masih terjebak di atas, Abay naik lagi.
“Cuman naik lagi, evakuasi yang lain, termasuk itu korban perempuan (Sahrinawati),” ucap Triadi dengan mata berkaca.
“Pas naik, mau selamatkan ini korban perempuan, di situmi juga terjebak,” lanjutnya lirih.
Itulah terakhir kalinya Abay terlihat hidup. Api membesar. Suara sirine menggema. Tapi dia tak pernah turun kembali.
Dalam tragedi memilukan itu, tiga nyawa tak terselamatkan:
- Muhammad Akbar Basri (Staf Humas DPRD Makassar),
- Sahrinawati (Staf Fraksi PDIP),
- Saiful (Kasi Kesra Kecamatan Ujung Tanah).
Jenazah Abay saat ini tengah dimandikan. Rencananya, ia akan dimakamkan sore ini di pemakaman Dangko, yang tak jauh dari rumah duka.
Di mata koleganya, Abay adalah pribadi yang penuh ketulusan dan rendah hati.
“Baik orangnya, low profile, humble. Ini terbukti dengan banyaknya pelayat yang datang,” kata Triadi, yang bekerja di bagian umum DPRD Makassar.

Gedung-gedung yang Membara, dan Mereka yang Tewas di Dalamnya
Kerusuhan besar di Makassar pada malam itu menjadi salah satu yang paling kelam dalam sejarah unjuk rasa di kota ini. Gedung DPRD Kota Makassar di Jl AP Pettarani ludes dilalap api.
Sebanyak 68 kendaraan turut hangus. Gedung DPRD Provinsi Sulsel di Jl Urip Sumoharjo juga tak luput dari amukan massa.
Dua bangunan simbol demokrasi itu, kini tinggal puing-puing arang, menyimpan cerita tentang amarah yang meledak dan pengorbanan yang sunyi.
Baca juga: Hampir Mati Demi DPR Rakus Polisi Curhat Lelah Jadi Tameng, Ingin Berdiri di Barisan Rakyat
Dan Nama Abay akan Dikenang
Dalam sejarah kelam yang tertulis dari api dan amarah, nama Abay takkan terlupakan.
Bukan karena pekerjaannya sebagai fotografer, tapi karena keberaniannya untuk naik lagi ke lantai dua, ketika banyak orang memilih lari ke luar.
Dia memilih masuk kembali ke api untuk menyelamatkan orang lain. Dan di sanalah, ia memilih tetap tinggal.
***
(TribunTrends/Sebagian artikel ini tayang di TribunMakassar)
'Hampir Mati Demi DPR Rakus' Polisi Curhat Lelah Jadi Tameng, Ingin Berdiri di Barisan Rakyat |
![]() |
---|
Ayah Affan Titip Harapan Keadilan pada Prabowo, Presiden Janji Usut Tuntas dan Jamin Hidup Keluarga |
![]() |
---|
Abay Tulis Story Bela Affan, Nasib Membawanya pada Takdir Serupa, Tutup Usia dalam Api dan Kekacauan |
![]() |
---|
Ketua DPRD Sulsel Kenang Sosok Abay: Sahabat, Fotografer dan Pendamping Setia yang Pulang Selamanya |
![]() |
---|
Cerita Bripka Rohmat Sebelum Tabrak Affan, Susah Payah Tahan Pintu Rantis: Kalau Kebuka, Kita Mati |
![]() |
---|