Breaking News:

Demo Buruh

Detik-Detik Terakhir Abay: Staf DPRD Makassar yang Gugur di Lautan Api, Pamit Lewat Pesan WhatsApp

Gedung DPRD Kota Makassar terbakar, satu nyawa berharga ikut terenggut: Muhammad Akbar Basri, atau yang akrab disapa Abay, begini kisahnya.

Editor: jonisetiawan
Kolase TribunTrends/Instagram Abay
STAF DPRD MAKASSAR - Gedung DPRD Kota Makassar terbakar pada Jumat, 29 Agustus 2025, satu nyawa berharga ikut terenggut: Muhammad Akbar Basri, atau yang akrab disapa Abay. 

TRIBUNTRENDS.COM - Malam itu, Jumat 29 Agustus 2015, Gedung DPRD Kota Makassar di Jalan AP Pettarani berubah menjadi lautan api.

Di tengah kobaran yang melahap habis bangunan kebanggaan rakyat itu, satu nyawa berharga ikut terenggut: Muhammad Akbar Basri, atau yang akrab disapa Abay.

Abay adalah fotografer humas DPRD Makassar, sosok yang selama ini setia merekam jejak para wakil rakyat.

Namun malam itu, ia bukan lagi sang pengabadi momen, ia justru menjadi bagian dari tragedi yang tak akan terlupakan.

Baca juga: Sosok Abay, Sarina, dan Syaiful, 3 ASN Tewas saat Gedung DPRD Makassar Dibakar, Lompat dari Lantai 4

Pertarungan Terakhir di Tengah Kobaran Api

Abay ditemukan telah tiada di lantai 3 Gedung DPRD. Sejumlah staf yang berhasil menyelamatkan diri mengatakan, Abay sempat membantu rekan-rekannya keluar dari gedung yang mulai dicekam asap dan bara. Namun, ia melupakan keselamatannya sendiri.

Dalam suasana mencekam itu, Abay sempat mengirim tiga video ke grup WhatsApp Media DPRD.

Gambar gelap, suara berat dan napasnya terputus-putus. Di sana ia berkata dengan lirih,

"Sesak nafas, ya Allah."

Video itu dikirim pukul 21.47, 21.55, dan 22.03 WITA. Semua diatur dalam mode “sekali lihat” tak ada jejak bisa disimpan.

Pada 22.05 WITA, ia membalas pesan media dengan kalimat yang memilukan:

"Nda bisa kak (keluar), kalau keluar selesaika."

Beberapa menit kemudian, WhatsApp-nya tidak lagi aktif. Telepon tak dijawab. Pesan tak terbaca.

Di grup WhatsApp lain, ia juga mengirimkan video dan pesan terakhirnya, seolah berpamitan dari dunia:

“Bismillah Mohon maaf kalau ada salahku semua. Sehat sehatki nah Dikepung Nda bisa apa-apa Nda bisaa Mohon doata Kasihan.”

Pukul 01.16 WITA, kabar duka itu menyebar: Abay telah tiada. Tubuhnya ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa dan dievakuasi dalam kantong jenazah oranye oleh BPBD.

Ia tak sendiri seorang staf perempuan bernama Sarinawati (26) juga ikut menjadi korban.

GEDUNG DPRD DIBAKAR - Kantor DPRD Makassar dibakar massa demonstran, Jumat (29/8/2025) malam.
GEDUNG DPRD DIBAKAR - Kantor DPRD Makassar dibakar massa demonstran, Jumat (29/8/2025) malam. (Tribun Timur)

Sosok Bersahaja, Sahabat Semua Kalangan

Abay dikenal sebagai pribadi yang ulet dan ringan tangan. Ia bukan hanya fotografer biasa ia adalah rekan, sahabat, dan mitra bagi para legislator, jurnalis, serta kolega di DPRD.

Senyumnya khas, kerjanya cekatan, dan kehadirannya selalu dinanti saat agenda-agenda penting berlangsung.

Bahkan Ketua DPRD Sulsel, Andi Rachmatika Dewi alias Cicu, mengenang kedekatannya dengan Abay lewat unggahan penuh duka di Instagram:

"Abay adekuu saya bersaksi beliau orang baik... Di setiap waktu lowongnya dia pasti ikut mendampingi beberapa agenda saya, bahkan terakhir sebelum meninggal, sore hari Abay masih ikut di kegiatan saya didapil sebelum akhirnya kembali ke DPRD kota untuk menjalankan tugasnya sebagai humas di kegiatan paripurna... Bay sedihku de, surga tempatmu."

Abay bukan hanya pekerja di balik lensa. Ia juga ikut dalam tim pemenangan Cicu saat kampanye 2024. Kesetiaan dan dedikasinya mengiringinya hingga akhir hayat.

Baca juga: Saksi Bisu Detik-Detik Akhir Hidup Affan: Jaket Ojol Robek, Sepatu Lusuh, Keadilan Masih Ditunggu

Suara Hati Seorang Abay: Antara Nurani dan Kebenaran

Beberapa hari sebelum tragedi, Abay menyuarakan dukungannya terhadap driver ojek online, Affan Kurniawan, yang tewas usai terlindas kendaraan taktis Brimob saat unjuk rasa di DPR RI.

Di Instagram dan WhatsApp story-nya, Abay menulis dengan nada getir:

"Hari-hari ini, menyuarakan suara, jadi begitu berisiko karena banyak orang takut akan kebenaran.

Kebenaran mengancam jabatan, posisi, kedudukan, power, dan kekuasaan sehingga mereka rela melakukan apapun agar yang menyuarakan suara dapat diam."

Lalu ia unggah foto dirinya dalam nuansa hitam putih dengan caption yang menggugah:

"Punya keluarga, sahabat dan kerabat polisi seharusnya tidak membuat kita menutup hati nurani dan membenarkan tindakan aparat tersebut. Terlepas dari isu utama yang sedang dikawal."

Tak disangka, nasib kemudian mempertemukannya dengan Affan di tempat yang sama dalam deretan nama-nama pejuang suara yang gugur.

Nama yang Abadi dalam Ingatan

Abay telah pergi. Tapi video terakhirnya, kata-kata pamitnya, dan dedikasinya pada kebenaran, tetap hidup dalam ingatan banyak orang.

Ia mungkin tidak sempat keluar dari gedung yang terbakar.

Tapi namanya keluar menembus batas api dan asap untuk dikenang sebagai sosok yang berdiri di garis depan, tak hanya dalam dokumentasi, tapi juga dalam keberpihakan pada suara rakyat.

"Kalau keluar, selesaika."

Dan benar, ia menyelesaikan segalanya dengan cara yang paling mulia: setia hingga akhir.

***

(TribunTrends/Sebagian artikel tayang di TribunMakassar)

Tags:
AbayDPRD MakassarWhatsApp
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved