Lisa Mariana Jadi Saksi Kunci Skandal BJB, KPK Bongkar Alasan Pemanggilan, Ridwan Kamil Terancam

TRIBUNTRENDS.COM - Polemik seputar selebgram Lisa Mariana semakin hari semakin memanas. Usai geger dengan hasil tes DNA putrinya yang disebut bukan anak biologis dari mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, kini nama Lisa kembali mencuat, kali ini terkait kasus besar dugaan korupsi pengadaan iklan di Bank BJB.

Kasus ini bukan perkara kecil, sebab nilai kerugian negara yang ditaksir mencapai ratusan miliar rupiah, membuat publik menaruh perhatian penuh pada proses hukumnya.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) secara resmi memastikan akan menghadirkan Lisa Mariana sebagai saksi pada Jumat, 22 Agustus 2025 mendatang.

Kehadiran Lisa dianggap penting dalam upaya mengungkap lebih jauh kaitan antara pihak-pihak yang terlibat dalam proyek iklan bermasalah tersebut.

Baca juga: Doa Singkat Atalia Berbuah Polemik, Zara Anak Ridwan Kamil Diisukan Pindah Agama, Benarkah?

Pemanggilan ini merupakan bagian dari rangkaian penyidikan kasus pengadaan iklan di tubuh Bank BJB. 

Berdasarkan temuan awal, proyek tersebut diduga kuat telah merugikan keuangan negara hingga mencapai Rp 222 miliar. 

Jumlah yang fantastis itu tentu saja memicu pertanyaan besar, ke mana sebenarnya aliran dana raksasa tersebut mengalir.

Menurut Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, penyidik saat ini tengah menelisik secara mendalam dugaan adanya aliran dana non-budgeter yang terkait erat dengan proyek iklan itu.

Budi menegaskan, pemanggilan Lisa bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah langkah penting untuk memperkuat fakta-fakta hukum.

“Pemanggilan yang bersangkutan nanti di hari Jumat sangat dibutuhkan. Informasi dari saksi akan sangat membantu penyidik dalam mengungkap dan membuat terang perkara ini,” ujar Budi pada Rabu (20/8/2025).

Meski begitu, Budi menekankan bahwa hingga saat ini, pihaknya belum dapat menyimpulkan apakah benar ada hubungan langsung antara Ridwan Kamil dan aliran dana yang disebut-sebut menyeret nama Lisa Mariana.

Penyidik, kata dia, masih berhati-hati dan berfokus pada pelacakan rinci setiap peruntukan dana tersebut.

“KPK juga terus menelusuri dugaan aliran dana yang dikelola secara non-budgeter dalam kasus korupsi BJB ini.

Kita melakukan metode follow the money, untuk melihat dana tersebut digunakan untuk apa, dan siapa saja yang terlibat,” tambah Budi.

Baca juga: Lisa Mariana Hadapi Panggilan KPK Terkait Korupsi BJB Rp 222 Miliar, Ancaman untuk Ridwan Kamil

Dalam perkembangan penyidikan, KPK telah menetapkan lima orang tersangka utama. Mereka terdiri dari jajaran petinggi hingga pengendali agensi periklanan yang diduga kuat terlibat dalam rekayasa proyek.