Breaking News:

Berita Viral

Nasib Karisto Gideon Dimara Paskibraka Papua Barat Daya yang Nyaris Pingsan, Kini Dilirik Menkumham

Kisah Karisto Gideon Dimara anggota Paskibraka Papua Barat Daya yang nyaris pingsan saat bertugas. Diapresiasi Menkumham.

Editor: Suli Hanna
YouTube TribunSumsel
PASKIBRAKA NYARIS PINGSAN - Foto tangkapan layar dari YouTube Tribun Sumsel, diolah pada Selasa (19/8/2025). Kisah Karisto Gideon Dimara anggota Paskibraka Papua Barat Daya yang nyaris pingsan saat bertugas. Diapresiasi Menkumham. 

Karisto merupakan siswa kelas XI di SMK YPK Bukid Zaitun Waisai, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Ia berasal dari keluarga nelayan dan merupakan salah satu dari sedikit siswa yang dipercaya menjadi anggota Paskibraka dalam upacara resmi kenegaraan.

Bagi Karisto, pengalaman ini bukan hanya kebanggaan pribadi, tetapi juga bentuk penghormatan kepada keluarga dan tanah kelahirannya.

"Lewat Paskibraka ini saya mau buat bangga bapa di kampung, almarhuma mama, serta semua keluarga di Raja Ampat," kata Karisto, Senin (18/8/2025), dikutip dari TribunSorong.com.

Meski awalnya dalam kondisi stabil, Karisto mengaku tubuhnya mulai melemah setelah bendera berhasil dikibarkan.

"Awalnya saya masih stabil hingga merah putih berkibar," katanya.

"Saya salut kepada dua teman di samping, meski kesusahan tapi mereka kawal saya," tambahnya.

Jiwa Korsa di Tengah Tantangan

Kedua teman yang membantu Karisto, yaitu Afgan (siswa SMA Negeri 3 Kota Sorong) dan Frans (siswa SMK Negeri 1 Kota Sorong), menunjukkan nilai penting dari jiwa korsa, sebuah semangat kesetiakawanan dan solidaritas antaranggota tim.

"Saya pas liat teman Karisto Dimara mulai goyang, saya respek dan langsung raih tangan lalu diikuti Frans Koloway," jelas Afgan.

Afgan menjelaskan bahwa sejak awal latihan, pelatih telah menanamkan pentingnya kebersamaan dan tanggung jawab satu sama lain.

"Saya hanya mau ketika masuk lengkap, maka keluar pun harus lengkap tanpa harus ada yang tertinggal di lapangan," tuturnya.

Jiwa korsa yang diperlihatkan oleh Afgan dan Frans menjadi simbol kuat bahwa semangat nasionalisme bukan hanya ditunjukkan melalui pengibaran bendera, tetapi juga lewat solidaritas, empati, dan rasa tanggung jawab terhadap sesama rekan.

Aspirasi untuk Masa Depan

Melalui momentum ini, Karisto dan teman-temannya mendapatkan pengakuan atas ketulusan dan komitmen mereka dalam menjalankan tugas negara.

Halaman
123
Sumber:
Tags:
Karisto Gideon DimaraPapua Barat DayaPaskibrakaMenkumham
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved