Breaking News:

Kunci Jawaban

Mengatasi Ketidakdisiplinan dalam Mengikuti Instruksi, Kunci Jawaban Studi Kasus PPG 2025

Berikut ini kunci jawaban Studi Kasus PPG 2025, Mengatasi Ketidakdisiplinan dalam Mengikuti Instruksi

Generated by AI/Joni Irwan Setiawan
Berikut ini kunci jawaban Studi Kasus PPG 2025, Mengatasi Ketidakdisiplinan dalam Mengikuti Instruksi 

Beberapa siswa sering tidak menyelesaikan pekerjaan rumah (PR), datang terlambat, atau tidak membawa buku pelajaran. Mereka cenderung menganggapnya sepele, menunjukkan kurangnya tanggung jawab.

  • Bagaimana upaya Anda untuk menyelesaikannya?

Saya Menerapkan UbD dan TaRL dalam penanaman disiplin.

  1. Tujuan Jelas (UbD): Saya menetapkan tujuan: "Siswa bertanggung jawab atas tugas dan kewajiban mereka."
  2. Konsekuensi Logis: Saya menerapkan sistem konsekuensi yang logis, bukan hukuman. Jika PR tidak dikerjakan, mereka menyelesaikannya saat istirahat.
  3. Sistem "Tanggung Jawab" (TaRL): Saya memberikan tanggung jawab kecil yang bisa mereka penuhi sesuai kemampuan, seperti menjadi "pemimpin barisan" atau "pengingat tugas".
  4. Apresiasi Konsisten: Saya memberikan pujian dan apresiasi yang sangat besar kepada siswa yang menunjukkan ketekunan dan tanggung jawab.
  • Apa hasil dari Upaya Anda tersebut?

Tingkat penyelesaian PR dan kedisiplinan meningkat pesat. Siswa menjadi lebih sadar akan tanggung jawab mereka sendiri. Konsekuensi logis lebih efektif daripada hukuman. Mereka mulai menunjukkan inisiatif dan tanggung jawab tanpa perlu terus diingatkan.

  • Pengalaman berharga apa yang bisa Anda petik ketika menyelesaikan permasalahan tersebut?

Disiplin dan tanggung jawab harus diajarkan dan dilatih. Konsekuensi yang logis dan konsisten lebih efektif. Memberikan tanggung jawab adalah cara terbaik untuk menumbuhkan rasa kepemilikan dan menumbuhkan kesadaran diri pada siswa.

Contoh 3

"Siswa Kesulitan Memahami Materi Perubahan Wujud Benda (IPAS)

  • Permasalahan apa yang pernah Anda hadapi?

Saat mengajarkan materi “Perubahan Wujud Benda”, sebagian besar siswa tampak kebingungan membedakan antara mencair, membeku, dan menyublim. Hasil asesmen formatif menunjukkan hanya 40 persen siswa yang mencapai KKM. Banyak siswa tidak bisa menjelaskan konsep tersebut secara ilmiah, hanya menghafal tanpa pemahaman.

  • Bagaimana upaya Anda untuk menyelesaikannya?

Saya menerapkan prinsip Understanding by Design (UbD). Pertama, saya menetapkan tujuan akhir pembelajaran: siswa mampu menjelaskan perubahan wujud benda melalui pengamatan.

Lalu, saya merancang kegiatan berbasis eksperimen sederhana, seperti melelehkan es batu, mendidihkan air, dan mengamati kapur barus. Aktivitas ini dilakukan berkelompok untuk menumbuhkan rasa ingin tahu dan berpikir kritis.

Saya juga memberikan lembar kerja yang membimbing siswa menghubungkan konsep dengan fenomena nyata.

  • Apa hasil dari Upaya Anda tersebut?

Siswa menjadi lebih memahami konsep perubahan wujud. Setelah evaluasi ulang, 85 persen siswa mencapai KKM. Mereka juga lebih aktif berdiskusi dan mampu memberikan penjelasan ilmiah yang sederhana namun tepat.

  • Pengalaman berharga apa yang bisa Anda petik ketika menyelesaikan permasalahan tersebut?

Saya menyadari bahwa pembelajaran bermakna tidak hanya soal hafalan, tetapi bagaimana kita membawa siswa pada pemahaman mendalam melalui tahapan yang sistematis dan berorientasi pada hasil belajar yang jelas.

(TribunTrends.com/Disempurnakan dengan bantuan AI)

Tags:
kunci jawabanPPGPendidikan Profesi Guru
Berita Terkait
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved