Breaking News:

Kabupaten Klaten

Ketika Wayang Menemukan Dalang Muda, Cerita di Balik Lomba Dalang Anak Klaten 2025

Lomba Lomba Dalang Anak 2025 di Klaten bertujuan menjaring dan membina generasi muda untuk menjadi dalang penerus.

Editor: Delta Lidina
TribunSolo/Ibnu Dwi Tamtomo
LOMBA DALANG ANAK - Peserta perempuan Azkia Qolhi (11), siswi MIM Babad Desa Puluhan, Kecamatan Trucuk, yang tampil percaya diri. 

TRIBUNTRENDS.COM, KLATEN - Suara gamelan mengalun pelan, menemani 12 anak Klaten menapaki panggung warisan budaya di Pendopo Monumen Juang 45, Sabtu (2/8/2025). 

Mereka bukan penonton, melainkan pelaku: dalang-dalang cilik yang memainkan cerita wayang dalam Lomba Dalang Anak 2025 yang digelar Disbudporapar Klaten.

Di antara mereka, dua anak perempuan tampil percaya diri, menghapus batasan bahwa dunia pedalangan hanya milik lelaki.

“Kali ini ada 12 peserta, yang di dalamnya ada dua perempuan,” ujar Plt Kepala Disbudporapar Klaten, Purwanto.

Lomba ini ditujukan untuk melahirkan dalang muda yang kelak bisa meneruskan jejak para maestro pedalangan.

“Harapan kami nanti juga seperti itu. Anak-anak muda ini yang akan meneruskan estafet dari senior-seniornya, untuk menjadi maestro dalang,” sambungnya.

Setiap peserta mendapat waktu 30 menit untuk tampil, dengan lakon yang mereka pilih sendiri. 

Penampilan dinilai berdasarkan teknik sabetan, gedokan, dan anta wacana, oleh juri dari ISI Yogyakarta dan Pepadi Klaten.

LOMBA DALANG ANAK - Lomba Dalang Anak 2025 yang digelar Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Klaten di Pendopo Monumen Juang 45, Kecamatan Klaten Utara, Sabtu (2/8/2025).
LOMBA DALANG ANAK - Lomba Dalang Anak 2025 yang digelar Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Klaten di Pendopo Monumen Juang 45, Kecamatan Klaten Utara, Sabtu (2/8/2025). (TribunSolo/Ibnu Dwi Tamtomo)

Salah satu peserta adalah Andreas Putra Nugraha (14), siswa kelas VIII SMPN 2 Kebonarum. 

Membawakan lakon Abiyasa Boyong, ia tampil setelah berlatih selama hampir tiga minggu.

“Persiapan, kurang lebih 20 hari,” ungkapnya. Sejak usia lima tahun, Andreas telah akrab dengan dunia wayang.

Baca juga: Semarak Hari Jadi ke-221 Klaten, Masyarakat Diajak Bersatu dalam Dzikir dan Selawat

“Asik dan juga menyenangkan, senang bisa melestarikan kebudayaan Jawa,” katanya.

Namun, tampil di panggung tak selalu mudah. Ia mengaku sempat grogi dan merasa tidak nyaman dengan kostum.

“Sempat grogi juga saat tampil, tapi setelah pentas senang,” ucapnya jujur.

Kisah menarik juga datang dari Azkia Qolhi (11), siswi MIM Babad, Desa Puluhan, Kecamatan Trucuk, yang belajar dalang langsung dari ayahnya. Ia menjadi satu dari dua peserta perempuan dalam lomba ini.

LOMBA DALANG ANAK - Peserta perempuan Azkia Qolhi (11), siswi MI Babad Desa Puluhan, Kecamatan Trucuk, yang tampil percaya diri.
LOMBA DALANG ANAK - Peserta perempuan Azkia Qolhi (11), siswi MI Babad Desa Puluhan, Kecamatan Trucuk, yang tampil percaya diri. (TribunSolo/Ibnu Dwi Tamtomo)
Halaman
12
Sumber: Tribun Solo
Tags:
KlatenPemkab KlatenLomba Dalang Anak 2025
Berita Terkait
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved