Breaking News:

Kunci Jawaban

Jawaban Soal Bahasa Indonesia Kelas 9 Bab 1 Halaman 4, 5, dan 6 Lengkap

Sudah jawab soal ide pokok dan pendukung? Cek kunci jawaban halaman 4–6 Bahasa Indonesia Kelas 9!

TribunTrends.com/Imaged By AI
Sudah jawab soal ide pokok dan pendukung? Cek kunci jawaban halaman 4–6 Bahasa Indonesia Kelas 9! 

Sudah jawab soal ide pokok dan pendukung? Cek kunci jawaban halaman 4–6 Bahasa Indonesia Kelas 9!

TRIBUNTRENDS.COM - Berikut ini pembahasan soal dan kunci jawaban mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP/MTs Semester 1 Kurikulum Merdeka, yang mencakup halaman 4, 5, 6, dan 7. Materi ini berfokus pada cara mengidentifikasi ide pokok dan ide pendukung dalam teks deskripsi.

Kunci jawaban ini dirangkum dari berbagai sumber oleh TribunBali.com dan ditujukan untuk membantu orang tua dalam membimbing kegiatan belajar siswa di rumah. Meskipun begitu, siswa tetap disarankan untuk mencoba menjawab soal secara mandiri terlebih dahulu sebelum mencocokkan dengan kunci jawaban.

Dengan memahami ide pokok dan ide pendukung, siswa dapat meningkatkan kemampuan membaca dan menulis teks deskripsi secara lebih efektif.

Kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka halaman 4, 5, 6, 7
Kegiatan 1: Mengidentifikasi Ide Pokok dan Ide Pendukung pada Teks Deskripsi.
Membaca
Bacalah dengan saksama.

Yang Lebih Penting dari Aku

“Diam saja dari tadi. Baca terus, seperti yang paling pintar saja.”
“Iya. Kita ini dianggap patung?”
“Bukan patung, tapi angin.”
Mataku ke arah buku yang kubaca, tetapi telingaku mendengar semuanya. Walau mereka berbicara dengan suara rendah, suasana sunyi mengantarkan setiap bunyi dengan setia.

Aku benar-benar tidak ingin di sini. Terlihat orang dengan berbagai penampilan mondar-mandir lantas duduk, lalu berdiri dalam diam. Wajah-wajah gundah dan lelah membuatku tambah lemas. Kapan ini semua berakhir? Tengah malam begini, seharusnya aku bisa duduk santai di rumah, baca, atau main game. Sejak sore, aku ingin minta izin pulang. It’s impossible. Mustahil. Mana mungkin aku bisa pulang saat seluruh keluarga berkumpul.

Aku kembali membaca bukuku, tetapi tak satu pun kalimat kupahami. Suara-suara yang menyindirku itu masih terdengar, kadang diselingi tawa. Aku cukup yakin, jika aku mengangkat wajah, salah satu atau beberapa orang dari mereka sedang melirikku. Aku tidak suka, tetapi mau bagaimana lagi? Walau tak kukenal dengan baik, mereka semua terikat darah denganku.

This is it. Cukup sudah. Aku tidak tahan lagi. Aku harus bicara. Akan kutegur mereka. Seenaknya saja menggunjingkan orang yang ada di depannya. Kemarahan tiba-tiba memenuhi dadaku. Aku berdiri sambil mengentakkan kaki. Derit nyaring kursi besi tua membuat beberapa orang menoleh.

Kudekati sumber suara gaduh itu.
“Maaf. Apa aku mengganggu kalian?” Aku sendiri terkejut mendengar nada suaraku.
Aku benar-benar sedang kesal.
“Eh, ada apa?” tanya Edo. Dia anak Om Samsudin, kakak ayahku. Aku dan Edo seumur, tetapi kami tidak pernah cocok.
Bahar berdiri, “Iya. Ada apa? Mengganggu bagaimana?”

Kukepalkan tangan, aku berbicara di antara gigi yang terkatup.
“Aku tahu, tadi kalian membicarakan aku. Maaf kalau aku tidak bisa ikut mengobrol. Aku memilih membaca karena aku ingin tenang.”
“Siapa yang membicarakanmu? Kami bicara sendiri dari tadi,” sahut Marlina yang disambut anggukan oleh yang lain. Mereka bersahutan cukup ramai sehingga beberapa pasang mata mengamati kami.

Kukepalkan tangan, aku berbicara di antara gigi yang terkatup.
“Aku tahu, tadi kalian membicarakan aku. Maaf kalau aku tidak bisa ikut mengobrol. Aku memilih membaca karena aku ingin tenang.”
“Siapa yang membicarakanmu? Kami bicara sendiri dari tadi,” sahut Marlina yang disambut anggukan oleh yang lain. Mereka bersahutan cukup ramai sehingga beberapa pasang mata mengamati kami.

Amarah mencengkeramku. Aku benar-benar siap meledak. Aku merasa deru jantungku kian kencang. Kepalanku kian kuat. Aku bisa merasakan ujung kuku menekan telapak tanganku. Kemarahan menguasaiku.

Tepat pada saat itu, pintu geser kehijauan itu terbuka.
“Keluarga Bapak Pattarani!”
Seperti disemprot air dengan selang, kami berhamburan mendekat.
“Operasi berhasil, pasien ada di ruang pemulihan.”

Halaman 1/2
Tags:
Bahasa Indonesia kelas 9Kurikulum Merdekamengidentifikasi ide pokok dan ide pendukung dalam
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved