Breaking News:

MPLS 2025

Kebijakan Kemendikdasmen Dalam Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Tahun Ajaran 2025/2026

Inilah Kebijakan Kemendikdasmen Dalam Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) 2025 untuk menciptakan ruang aman dan menyenangkan bagi siswa

sman11medan.sch.id
Inilah Kebijakan Kemendikdasmen Dalam Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) 2025 untuk menciptakan ruang aman dan menyenangkan bagi siswa 

Menurut Rusprita, setiap kegiatan dalam MPLS Ramah dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang positif dan berkesan. “MPLS Ramah mencakup penanaman nilai karakter melalui gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, Pagi Ceria, serta pengenalan sarana dan prasarana sekolah,” ujarnya.

Ia juga menyebutkan bahwa pelaksanaan MPLS Ramah melibatkan aktivitas yang memperkuat relasi antara murid baru dengan lingkungan sekolah. Selain itu, dilakukan juga asesmen dasar terhadap kemampuan literasi dan numerasi murid, serta pengenalan terhadap visi, misi, dan kebudayaan sekolah.

“Intinya, MPLS Ramah bukan sekadar pengenalan lingkungan fisik, tapi juga penguatan secara emosional dan sosial,” kata Rusprita.

Namun, Rusprita juga memberi peringatan tegas terkait bentuk-bentuk kegiatan yang tidak sejalan dengan prinsip ramah dan edukatif. Ia menolak keras praktik-praktik aneh yang tidak mencerminkan nilai pendidikan.

“Kami tidak membenarkan aktivitas yang tidak relevan dan justru membuat peserta didik tidak nyaman. Misalnya, penggunaan tas aneh, pakaian warna-warni yang berbeda antara kanan dan kiri, atau simbolisasi yang tidak bersifat edukatif, semua itu dilarang,” tegasnya.

Salah satu pertanyaan yang kerap mencuat adalah mengenai makna dari istilah “Ramah” dalam MPLS Ramah. Rusprita pun meluruskan bahwa kata tersebut tidak dimaksudkan sebagai singkatan, melainkan digunakan dalam pengertian sesungguhnya.

“Ini bukan sekadar program, tapi pendekatan yang menyentuh hati dan membangun hubungan positif sejak hari pertama,” ucapnya.

Ia juga menegaskan bahwa peran guru sangat vital dalam menjalankan MPLS Ramah. Guru berperan sebagai arsitek dan pelaksana utama kegiatan ini. Ketika tenaga pendidik terbatas, siswa dari unsur OSIS maupun MPK boleh dilibatkan untuk membantu, namun peran mereka terbatas sebagai pendamping.

“Semuanya tetap di bawah pengawasan guru,” jelas Rusprita.

Keterlibatan orang tua pun menjadi elemen penting dalam keberhasilan MPLS Ramah. Rusprita menekankan bahwa dukungan emosional dari orang tua di hari-hari awal sekolah sangat memengaruhi rasa percaya diri anak.

“Mengantarkan anak di hari pertama sekolah adalah bentuk dukungan konkret. Tapi lebih dari itu, orang tua perlu memberi semangat, membangun rasa percaya diri anak, dan membantu mereka menghadapi lingkungan baru dengan tenang,” ucapnya.

Menutup diskusi, Rusprita mengutarakan harapannya agar semua pihak bersatu padu mendukung pelaksanaan MPLS Ramah secara konsisten dan menyeluruh di seluruh Indonesia.

“MPLS Ramah adalah langkah awal menuju ekosistem pendidikan yang memuliakan murid, menumbuhkan karakter, dan menciptakan ruang aman bagi pertumbuhan anak-anak Indonesia,” tuturnya.

Ia menambahkan bahwa sinergi antar pilar pendidikan adalah kunci keberhasilan program ini. “Kami percaya, kolaborasi catur pusat pendidikan, keluarga, sekolah, masyarakat, dan media adalah kunci untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu untuk semua,” pungkasnya.

Dengan pendekatan yang berorientasi pada kenyamanan, nilai karakter, dan keterlibatan aktif seluruh pihak, MPLS Ramah tahun ajaran 2025/2026 diharapkan menjadi titik tolak terbentuknya budaya sekolah yang sehat, suportif, dan membahagiakan bagi seluruh peserta didik di seluruh pelosok negeri.

(TribunJabar.id /Muhamad Syarif/TribunTrends.com/Syifaul Azizah)

Tags:
KemendikdasmenMPLS 2025Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved