Kabar Wilayah
10 Kabupaten Paling Tertinggal di Jawa Barat, Terbawah Dijuluki Kota Mangga, Disalip Tasikmalaya
Inilah 10 kabupaten paling tertinggal di Jawa Barat, terbawah punya julukan Kota Mangga, Disalip Tasikmalaya, Sukabumi.
Penulis: Sinta Manila
Editor: Sinta Manila
TRIBUNTRENDS.COM - Inilah 10 kabupaten paling tertinggal di Jawa Barat, terbawah punya julukan Kota Mangga, Disalip Tasikmalaya, Sukabumi.
Jawa Barat masih memiliki 10 daerah yang termasuk kategori tertinggal dalam ekonomi hingga sumber daya manusia.
Jika Kota Bandung hadir sebagai daereh termaju di Jawa Bawat, maka Indramayu adalah daerah paling tertinggal di Jawa Barat.
Baca juga: Dijuluki Kota 1000 Lilin, Wilayah di Papua Barat Ini Justru Paling Kaya Raya, Mengalahkan Manokwari
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan riset wilayah dengan menggunakan Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) sebagai instrumen pengukuran daya saing pada tingkat provinsi dan kabupaten/kota.

IDSD mengukur daya saing suatu daerah, mencakup berbagai aspek seperti lingkungan penguat, sumber daya manusia, pasar, dan ekosistem inovasi.
Pengukuran IDSD juga diharapkan menjadi dasar bagi penyusunan dan penetapan kebijakan nasional dan daerah.
Untuk mendorong sinergi program antar sektor untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kepemimpinan daerah yang inovatif.
Merangkum dari data yang disajikan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Inilah 10 terbawah daerah di antara 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat.
1. Cianjur – 3,69
2. Subang – 3,68
3. Majalengka – 3,68
4. Pangandaran – 3,65
5. Bandung Barat – 3,64
6. Purwakarta – 3,57
7. Karawang – 3,56
8. Sukabumi – 3,54
9. Tasikmalaya – 3,44
10. Indramayu – 3,34
Indramayu dikenal sebagai Kota Mangga. Julukan ini diberikan karena Indramayu terkenal dengan hasil bumi berupa mangga yang berkualitas, khususnya jenis Mangga Cengkir dan Mangga Gedong Gincu.

Kategori skor Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) sedang, menurut beberapa sumber penelitian, berada pada rentang 2.51 - 3.75.
Ini menunjukkan tingkat daya saing daerah yang cukup baik, namun masih ada ruang untuk peningkatan.
Berikut adalah rincian kategori skor IDSD:
Rendah: < 2>
Sedang: 2.51 - 3.75
Tinggi: 3.76 - 5.00
Skor IDSD digunakan untuk mengukur daya saing daerah, mencerminkan produktivitas, kemajuan, dan kemandirian daerah tersebut.
Data IDSD juga dapat digunakan untuk membandingkan daya saing antar daerah dan melihat potensi peningkatan.
Tugas IDSD adalah memberikan gambaran tentang produktivitas, perkembangan, persaingan, dan kemandirian daerah.
Serta menggambarkan kondisi dan kemampuan daerah dalam mengoptimalkan seluruh potensi yang dimilikinya.
BRIN merupakan Badan Riset dan Inovasi Nasional.
Yakni sebuah lembaga pemerintah non-kementerian di Indonesia yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden dalam menyelenggarakan penelitian, pengembangan, pengkajian, penerapan, serta invensi dan inovasi
Selain itu BRIN juga bertanggung jawab atas penyelenggaraan ketenaganukliran dan keantariksaan.
(TribunTrends.com/MNL)
Sumber: TribunTrends.com
Total 361 Ribu KPM Tercover Bansos, Inilah 5 Wilayah Paling Banyak Dapat Bansos di Kalimantan Utara |
![]() |
---|
Cair 1,4 Triliun, Ini 5 Daerah Paling Besar Dapat Jatah Bansos di Sulawesi Utara, Teratas Bone, Gowa |
![]() |
---|
Cair Rp 331 Miliar, Ini 4 Daerah Paling Banyak Dapat Jatah Bansos di Bengkulu, Nomor 2 Rejang Lebong |
![]() |
---|
Mukomuko Hampir Saingi Kota Bengkulu Sebagai Daerah Paling Besar Biaya Hidupnya di Bengkulu |
![]() |
---|
Kaur dan 3 Kabupaten Ini Jadi Daerah dengan Biaya Hidup Termurah di Bengkulu, Cocok untuk Pensiun |
![]() |
---|